PAINAN, (GemaMedianet.com) | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) meminta pemerintah daerah serius mengatasi angka kemiskinan. Sebab, dari 40 persen warga miskin di daerah itu, sebanyak 5.988 anak tidak bersekolah.
"Ini perlu menjadi catatan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pessel, karena sesuai visi dan misi, seperti di sektor pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang termasuk digadang-dagangkan," ujarnya Ketua DPRD Pessel, Ermizen pada wartawan di Painan, baru-baru ini.
Selain sektor pendidikan gratis dan kesehatan gratis, Ermizen juga menyoroti kinerja Pemkab Pessel dalam merancang majunya di sektor pariwisata yang belum terlihat adanya inovasi. Apalagi, tahun ini Pemkab Pessel kembali meniadakan Festival Langkisau yang selama ini telah menjadi kegiatan rutin, selain hari jadi kabupaten itu.
"Ya, itu satu lagi. Padahal kita tahu Festival Langkisau sudah jadi ikon kita. Tapi, tahu-tahunya sudah ditiadakan," ujarnya.
Sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang terhimpun dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2020. Dari 40.517 orang anak keluarga miskin di Kabupaten Pessel, sebanyak 5.988 orang masih tercatat tidak bersekolah. Angka tidak bersekolah ini tercatat dari usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun atau tingkat SD dan SMP.
Sehingga, pemerintah kabupaten mesti meningkatkan efektivitas program wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun, dan menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas, sesuai target SDGs sampai 2030.
"Sebab persentase paling tinggi berada pada jenjang pendidikan SD dan semakin menurun pada jenjang lanjutan," terangnya. (rel)
0 comments:
Posting Komentar