Bagaimana menurut penulis? Menurut saya, sekalipun ‘hanya’ diam-diam mencintai pria lain yang bukan suami, maka hal tersebut tidaklah baik. Sebab, nature-nya wanita itu umumnya memiliki sifat setia dan tidak bisa membagi cinta kepada dua orang di saat yang bersamaan.
Bila istri mencintai pria lain maka otomatis akan menimbulkan perubahan sikap di dalam dirinya. Istri yang mencintai orang lain akan menjadi kurang perhatian kepada suami, cenderung kasar, mudah kesal pada sedikit saja kesalahan suami, bahkan enggan diajak hubungan badan. Mengapa? Berbeda dengan pria yang bisa berhubungan intim tanpa cinta, wanita pada umumnya hanya mau berhubungan badan dengan seseorang yang dia cintai.
Bila wanita diajak berhubungan intim oleh suaminya, sementara cintanya kepada pria lain maka akan timbul rasa berkhianat pada orang yang dia cintai, sekalipun tidak ada ikatan hubungan di antara istri dan pria lain tersebut. Tidak heran bila istri kurang menikmati waktu berduaan dengan suami. Inilah bahayanya mencintai orang lain yang bukan suami sendiri. Semakin besar cinta pada pria lain maka semakin kecil kepedulian pada suami bahkan anak. Artinya, bila kita istri membiarkan benih-benih cinta tumbuh untuk lelaki lain sama saja dengan menghancurkan keluarga secara perlahan.
Itulah sebabnya saya sangat setuju dengan kalimat bijaksana yang mengatakan sekalipun baru sekedar tertarik dan mengingini orang lain kita sudah termasuk berzina. Loh kok bisa? Sebab istri yang mencintai pria lain ibarat seseorang yang sudah berada tepat di tepi sungai dengan arus sangat deras, sebentar lagi pasti akan tergelincir. Dampak yang disebabkan oleh jatuh cinta pada pria lain kelak akan sama saja dengan berzina.
Perlahan namun pasti keluarga yang dibangun akan hancur. Bila kita para istri diam-diam memiliki lelaki lain yang dikagumi lebih baik membuangnya jauh-jauh. Sebab mencintai pria lain itu enggak ada untungnya sama sekali. Cuma buang-buang waktu dan pikiran saja.
Alih-alih baper memikirkan lelaki lain yang sedang bahagia dengan pasangannya lebih bermanfaat bila menumbuhkan cinta yang kita miliki untuk suami. Kita menikah dengan suami pastilah ada cinta di hati, pupuk kembali cinta yang mungkin hampir mati terdesak semak belukar cinta terlarang pada orang lain. Ingat kembali masa-masa dulu saat benar-benar jatuh cinta di mana istri dan suami sama-sama saling berjuang untuk bersatu dan menjadi yang terbaik satu sama lain. Hindari mempermainkan pernikahan, inilah saatnya kembali memberikan hati dan pikiran kita hanya pada suami saja.
Bila hati kita ikhlas maka cinta akan bertumbuh kembali seperti sedia kala. Hanya suami yang berani berjanji untuk menghabiskan usia bersama dan sudah jelas akan menjadi partner hidup kita. Mengapa harus mengagumi lelaki lain yang belum tentu lebih baik? Cinta yang timbul pada pria lain sejatinya hanyalah cinta semu karena terlalu mengagumi atau mungkin terlalu sering komunikasi berdua di kala hubungan dengan suami terasa jauh. Semenarik apa pun pria lain di luar sana biarlah hal itu tidak mampu mengubah rasa cinta kita kepada suami.
Sebab kesetiaan tanpa syarat ini yang akan membuat pernikahan terus kokoh dan memungkinkan untuk menumbuhkannya menjadi keluarga impian. Kesempatan emas sebagai istri dari suami sendiri jadikan momen untuk mendukungnya menjadi pria yang lebih baik. Kelak kita akan terharu saat dia mengatakan kitalah wanita yang membuatnya mampu meraih kesuksesan. Salam (Rahayu Damanik (NS Rahayu Setiawati Damanik, S. Kep, M.S.M Penulis Buku & Wirausaha/kompassiana)
0 comments:
Posting Komentar