PADANG (GemaMedianet.com) - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy mengharapkan, media yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumatera Barat melahirkan karya jurnalistik untuk membantu sosialisasi dan edukasi vaksinasi COVID-19.
"Saya titip kepada JMSI Sumbar, bahwa Sumbar merupakan provinsi yang resistensinya tinggi terhadap vaksin COVID-19, sehingga butuh kerjasama kita untuk memberitakan sesuatu yang baik keluar. Bukan hanya sesuatu negatif. Sudah cukuplah Sumbar dicap sebagai provinsi yang kurang baik beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu kita butuh bantuan dan suport dari teman-teman pers, agar Sumbar kembali harum di level nasional," kata Audy saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) JMSI Sumbar di Hotel Daima Padang, Sabtu (6/3/2021).
Rakerda perdana para pemilik (owner) media ini dihadiri langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat JMSI, Mahmud Marhaba, dan Novermal Yuska (Ketua Bidang Hukum dan Advokasi JMSI). Syahrial Azis (Ketua JMSI Sumbar), Aguswanto (Sekretaris JMSI Sumbar) dan Al Imran (Bendahara).
Turut hadir Dewan Pakar JMSI Sumbar, Hary Efendi Iskandar dan Yofialdi, Jasman Rizal (Kadis Kominfo Sumbar), Fajar Rusvan (Chairman JC Institute) serta Pengurus Daerah (Pengda) JMSI Sumbar dan undangan lainnya.
Di kesempatan itu, Audy Joinaldy mengucapkan selamat terlaksananya Rakerda Perdana JMSI Sumbar.
Ia mengharapkan, Pengda JMSI Sumbar dapat menyusun program kerja demi kemajuan JMSI yang lebih di masa mendatang. Terutama di tengah kondisi Pandemi COVID-19 yang tidak tahu kapan akan berakhirnya.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya mengucapkan selamat kepada segenap pengurus JMSI Sumbar yang baru saja dilantik pada 27 Januari lalu. Semoga panji JMSi ke depan semakin berkibar di Sumatera Barat dan menjadi yang terdepan dan tercepat dalam memberikan informasi dan pencerahan pada khalayak melalui karya-karya jurnalistik yang berkualitas," harap Audy.
Menurut Audy, hampir setahun COVID-19 mewabah di tengah-tengah masyarakat, seluruh bidang-bidang ekonomi cukup mengalami kesulitan. Meski demikian, kata Audy, di tengah ekonomi yang makin sulit justeru harus lebih kreatif dan inovatif.
"Kreatifitas diperlukan. Kita tidak bisa berpangku tangan dan mengangkat tangan, karena itu kita harus berusaha bersama memulihkannya. Kalau meminjam istilah Menteri Keuangan Sri Mulyani, 2021 ini masih tahun penuh ketidakpastian, tetapi di sini lah tantangannya," ujar Audy memotivasi.
Oleh karena itu, sebut Audy, vaksin merupakan salah satu solusi sementara. Meski bukan menuntaskan, tetapi paling tidak dapat menekan laju COVID-19.
Masih menurut Audy, peran pers atau media di sini sangat penting untuk memberikan edukasi vaksinasi. Proses komunikasi melalui pers sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terkait dengan perkembangan informasi pandemi COVID-19.
Audy menambahkan, sudah menjadi fakta dan pelajaran di semua negara bahwa penanganan COVID-19 tergantung kepada komunikasi publik dan proses komunikasi massa. Sehingga dalam konteks ini, pers atau media massa menjadi unsur sentral, unsur yang menentukan.
Di masa pandemi COVID-19, profesi wartawan sama dengan tenaga kesehatan (nakes). Bahkan presiden juga sudah mengalokasikan vaksinasi COVID-19 bagi wartawan.
"Dalam situasi ini wartawan tidak bisa berhenti berkarya. Sama dengan dokter, dalam situasi krisis justeru harus lebih bekerja lebih keras," tukasnya. .
Melalui JMSI Sumbar, Pemerintah Provinsi Sumbar berharap agar media memberikan fungsi-fungsi pemberitaan dan fungsi pembelajaran publik yang dapat mencerahkan masyarakat.
"Harapannya upaya itu dapat membantu bangsa ini keluar dari krisis," pungkas Audy seraya membuka secara resmi Rakerda yang mengangkat tema, “Konvergensi Media, Pandemi dan Tantangan Era Society 5.0". (mr)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar