PADANG, (GemaMedianet.com) | Bencana banjir bandang yang melanda Kota Padang pada 28 November 2025 lalu menyebabkan sebelas jiwa meninggal dunia, di mana dua di antaranya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kalaksa BPBD Padang, Hendri Zulviton, menyebut kedua warga yang hilang merupakan warga Kampung Apar, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah.
“Hingga kini kami terus melakukan pencarian dua warga yang hilang,” ungkap Hendri Zulviton, Jumat (12/12/2025).
Kedua warga yang hilang tersebut adalah Cayda (3 tahun): Anak perempuan dari pasangan alm. Roni dan Siska, berdomisili di Perumahan Abi. Kemudian, Mahdalena (60 Tahun): Warga RT 03/RW 04 Kampuang Apar, yang diduga hanyut terbawa arus sungai.
Hendri menjelaskan, pencarian yang melibatkan tim gabungan BPBD, TNI/Polri, Satpol PP, dan lainnya, akan terus dilakukan hingga masa tanggap darurat bencana kedua berakhir pada 15 Desember mendatang.
Fokus Pendampingan bagi Korban Ganda
Sementara itu, Pemerintah Kota Padang (Pemko) memberikan perhatian khusus dan pendampingan intensif bagi Siska, yang kehilangan suami (Roni) dan anak perempuannya (Cayda) dalam musibah tersebut.
Staf Ahli Bidang Pemasyarakatan dan SDM, dr. Feri Mulyani Hamid bersama tim dari DP3AP2KB Padang, melaporkan bahwa Siska kini mendapat pemeriksaan kesehatan dan pendampingan psikis lanjutan.
“Sampai sejauh ini Bu Siska masih berkomunikasi secara terbuka, bercerita, dan bersedia untuk dilakukan pendampingan,” ungkap dr. Feri.
Saat ini, Siska memilih pindah sementara ke rumah saudaranya di Kampung Jua, Lubuk Begalung. Pemko Padang terus berupaya mencari Cayda dan Mahdalena sejauh radius dua kilometer dari rumah korban. (kmf)
#Editor: Marzuki RH
0 comments:
Post a Comment