PADANG, (GemaMedianet.com) — Berbagai keluhan masyarakat terkait pelaksanaan sekolah di berbagai tingkatan melalui Daring (Dalam jaringan), banyak diserap oleh anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Zalmadi Malin Basa.
Kepada www.gemamedianet.com politisi Partai Berkarya ini mengaku secara pribadi dirinya banyak menerima keluhan langsung para orangtua terkait pelaksanaan sekolah secara Daring. Maupun keluhan yang disampaikan melalui media sosial (medsos).
Selain berkaitan dengan biaya, yakni pembelian paket internet yang harus ditanggung para orangtua terlalu besar. Juga masih ada anak yang tidak memiliki handphone sendiri, karena terpaksa harus berbagi penggunaannya dengan orangtua.
Oleh karena itu, banyak orangtua yang mengusulkan agar pembelajaran secara Daring dikurangi atau ditiadakan dan diganti dengan Luring (Luar jaringan) seperti melalui radio atau televisi. Praktek seperti itu, menurutnya, tentu tetap dalam rangka mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Ada yang mengusulkan agar pembelajaran Daring cukup melalui Luring seperti pemberian tugas-tugas kepada siswa dan dikumpulkan per tiga hari atau seminggu sekali, cukup dengan mendengarkan dari radio atau televisi," kata Zalmadi di sela-sela peringatan HUT Kota Padang ke 351 di Gedung Bundar DPRD Padang, Jum'at (7/8/2020)..
Dari berbagai keluhan itu, Zalmadi mengaku prihatin dampak pembelajaran secara Daring yang menjadi kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Meski memang, sebut Zalmadi, hingga saat ini belum ada laporan secara tertulis ke DPRD Padang. terkait kondisi pembelajaran secara Daring yang tengah diberlakukan di Kota Padang.
"Di saat bersamaan tentu kita berharap pandemi Covid-19 yang ada saat ini segera berlalu, dan kita kembali kepada kehidupan normal seperti sebelum pandemi," tukasnya. (UK1)
0 comments:
Posting Komentar