PADANG, (GemaMedianet.com) — Setelah berlangsung selama sepekan, Tradisi Tulak Bala (Tolak Bala, red) yang digelar di Nagari Pauh IX Kuranji, diakhiri dengan doa bersama di halaman Masjid Nurul Ihsan, Jalan Kelok Kuranji, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (1/11/2020) malam.
Hadir pada kegiatan yang sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu perwakilan pemerintah setempat, para tokoh adat, ninik mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, tokoh agama dan diramaikan dengan antusias generasi muda Nagari Pauh IX Kuranji.
Ketua Panitia Rajo Indo di kesempatan itu menyampaikan, ritual tulak bala telah berlangsung selama sepekan, mulai tanggal 26 Oktober 2020 dan berakhir malam ini dengan menggelar doa bersama.
Kegiatan ini merupakan bagian upaya kontinyu untuk senantiasa mengingat Allah SWT.
"Berkah maupun wabah penyakit tak terlepas datang dan dari izin Allah SWT," ujarnya.
Dahulunya kegiatan seperti ini dilaksanakan di tengah kondisi masyarakat yang umumnya bertani ditimpa musibah hasil pertanian yang menurun akibat wabah.
Begitu di tengah kondisi saat ini, sejak beberapa waktu terakhir masyarakat didera wabah penyakit, yakni pandemi COVID-19.
"Dengan kontinyu memanjatkan doa, kiranya apa yang mendera (bala) dapat dicabut atas izin Allah SWT," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Camat Kuranji diwakili Lurah Kuranji Kasma Effendi mengapresiasi kegiatan doa tulak bala yang digelar atas kebersamaan seluruh komponen di tengah masyarakat Pauh IX Kuranji.
"Terima kasih terhadap seluruh warga, para tokoh, Ketua RT/RW dengan seiya sekata dan saling dukung-mendukung sehingga dapat menyelenggarakan ritual tolak bala, agar musibah yang terjadi di tengah masyarakat dapat segera berlalu, terutama lagi di tengah Pandemi COVID-19," ujar Kasma Effendi.
Senada, Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suardi Dt Rajo Bujang juga mengapresiasi atas terselenggaranya selama sepekan kegiatan ritual tolak bala.
Selain seni budaya, seluruh komponen masyarakat juga mampu menggelar ritual tolak bala, yang sudah lama ada di Nagari Pauh IX Kuranji.
"Semoga doa-doa yang kita sampaikan dijabah oleh Allah SWT, sehingga kita semua terhindar dari wabah dan penyakit," harapnya.
Terakhir, Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji Irwan Basir Datuk Rajo Alam dalam sambutannya menyampaikan, ritual tolak bala yang telah berlangsung selama sepekan ini bukanlah kegiatan yang dibuat-buat, namun telah lama ada sejak dahulunya.
"Tradisi ritual keliling kampung dari satu masjid ke masjid lainnya ini sudah ada sejak lama, dan karenanya menjadi langka. Namun ritual ini berkesesuaian dengan kondisi wabah pandemi COVID-19 saat ini. Tentu, bisa menjadi icon bagi Nagari Pauh IX Kuranji ke depan," ujar ungkap Datuk IB sapaan akrab Ketua DPD LPM Kota Padang ini.
Oleh karena itu Irwan Basir memberikan apresiasi atas terlaksananya Ritual Tolak Bala yang dilakukan dengan memanjatkan do'a serta bershalawat kepada Nabi ini dapat semakin menguatkan Ukhuwah Islamiah, sekaligus menjadi upaya dalam pelestarian nilai-nilai adat dan budaya bagi generasi berikutnya.
"Alhamdulillah, seluruh komponen masyarakat dapat melaksanakan ritual tolak bala setelah melalui musyawarah dan mufakat di masjid agar digelar kembali bersamaan dengan kondisi seperti turunnya hasil pertanian, terutama di tengah mewabahnya pandemi COVID-19," ungkap Owner Padang Fishing Club ini.
Ritual ini juga menjadi bukti keberadaan Adat Basandi Syarak (ABS)-Syarak Basandi Kitabullah (SBK) di nagari, imbuh Irwan Basir.
Irwan Basir juga menyampaikan, dahulu tidak ada rumah sakit, namun ninik mamak dahulu selalu mampu menyelesaikan persoalan bencana dan wabah di masa itu. Yakni dengan melaksanakan ritual tulak bala.
"Semuanya tentu membutuhkan proses yang diawali dengan kegotongroyongan, memunculkan rasa banagari bakampuang bajorong, dan tetap berkiblat kepada Allah SWT," pungkas Irwan Basir.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin Buya Sulaiman, dan makan bersama. (UK1)
0 comments:
Posting Komentar