PADANG, (GemaMedianet.com) –
SMA Negeri 2 Padang sejak November 2016 lalu
melaksanakan penguatan pembelajaran siswa pada pagi hari. Kemudian, melakukan
full day pada setiap hari Senin, Selasa, Rabu. Langkah tersebut dilakukan guna
menyukseskan pelaksanaan ujian sekolah (USEK), ujian sekolah bersandar nasional
(USBN), dan ujian nasional (UN).
“Full day setiap hari senin, selasa, rabu.itu artinya kegiatan bimbingan belajar (bimbel) dari guru yang diberdayakan menjadi mentor dengan materi kisi-kisi-kisi UN,” terang Kepala SMAN 2 Padang, Drs.Syamsul Bahri kepada GemaMedianet.com, Sabtu (8/4/2017).
Ia juga menyebutkan, penguatan pembelajaran dan fullday tersebut mendapat dukungan dari para orangtua siswa dengan melakukan kontrol dan pengawasan di rumah dan selanjutnya dilakukan evaluasi.
Terkait UN, menurut Syamsul Bahri, tidak ada target khusus karena sejak tahun 2017 target tersebut tidak ada lagi seiring UN dinyatakan tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
“USEK dan USBN saat ini telah dijadikan standar kelulusan siswa, tidak lagi UN,” terangnya.
Ia menjelaskan, syarat kelulusan sekarang adalah menyelesaikan semua penilaian-penilaian dengan mengikuti seluruh mata pelajaran USEK dan USBN. Hanya saja yang membedakannya, bahwa masing-masing sekolah memiliki standar kelulusan tersendiri.
“Misalnya Kota Padang standar kelulusan siswanya tentu berbeda dengan standar kelulusan siswa di Kota Payakumbuh atau pun Kabupaten Solok Selatan,” katanya.
Sedangkan UN sebagai bagian dari program kementerian pendidikan dan kebudayaan tetap diselenggarakan dengan tiga mata pelajaran yang di-UN-kan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, ditambah Kimia jurusan menjadi bagian pemetaan sistim pendidikan nasional.
“Dengan demikian nilai apapun yang diperoleh para siswa saat mengikuti UN tidak mempengaruhi kelulusan mereka dari sekolah. Adalah realistis jika selama tiga bersekolah kelulusannya tidak ditentukan empat mata pelajaran yang di-UN-kan. Sebelumnya ada enam mata pelajaran yang di-UN-kan,” pungkasnya. (uki)
“Full day setiap hari senin, selasa, rabu.itu artinya kegiatan bimbingan belajar (bimbel) dari guru yang diberdayakan menjadi mentor dengan materi kisi-kisi-kisi UN,” terang Kepala SMAN 2 Padang, Drs.Syamsul Bahri kepada GemaMedianet.com, Sabtu (8/4/2017).
Ia juga menyebutkan, penguatan pembelajaran dan fullday tersebut mendapat dukungan dari para orangtua siswa dengan melakukan kontrol dan pengawasan di rumah dan selanjutnya dilakukan evaluasi.
Terkait UN, menurut Syamsul Bahri, tidak ada target khusus karena sejak tahun 2017 target tersebut tidak ada lagi seiring UN dinyatakan tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
“USEK dan USBN saat ini telah dijadikan standar kelulusan siswa, tidak lagi UN,” terangnya.
Ia menjelaskan, syarat kelulusan sekarang adalah menyelesaikan semua penilaian-penilaian dengan mengikuti seluruh mata pelajaran USEK dan USBN. Hanya saja yang membedakannya, bahwa masing-masing sekolah memiliki standar kelulusan tersendiri.
“Misalnya Kota Padang standar kelulusan siswanya tentu berbeda dengan standar kelulusan siswa di Kota Payakumbuh atau pun Kabupaten Solok Selatan,” katanya.
Sedangkan UN sebagai bagian dari program kementerian pendidikan dan kebudayaan tetap diselenggarakan dengan tiga mata pelajaran yang di-UN-kan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, ditambah Kimia jurusan menjadi bagian pemetaan sistim pendidikan nasional.
“Dengan demikian nilai apapun yang diperoleh para siswa saat mengikuti UN tidak mempengaruhi kelulusan mereka dari sekolah. Adalah realistis jika selama tiga bersekolah kelulusannya tidak ditentukan empat mata pelajaran yang di-UN-kan. Sebelumnya ada enam mata pelajaran yang di-UN-kan,” pungkasnya. (uki)
0 comments:
Posting Komentar