PADANG, (GemaMedianet.com) | Sektor pertanian di Kota Padang terancam lumpuh akibat banjir bandang pada Jumat (28/11) lalu. Sebanyak 2.912,16 hektare sawah di enam kecamatan terancam kekeringan total dan berpotensi mengalami puso (gagal panen) karena rusaknya dua bendungan irigasi besar.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menjelaskan bahwa kerusakan parah terjadi pada bendungan irigasi Koto Tuo dan Gunung Nago. Dari total 4.358 hektare sawah eksisting di Padang, ancaman kekeringan ini menimpa lebih dari 50 persen lahan.
“Iya, akibat bencana kemarin ada dua irigasi bendungan besar yang rusak. Intake kedua bendungan tersebut jebol sehingga tidak dapat mengairi sawah,” terang Yoice, Selasa (2/12).
Yoice merinci, bendungan Koto Tuo di Koto Tangah mengalami kerusakan berat pada intake jalur kanan dan kiri. Kerusakan ini berdampak pada sekitar 900 hektare sawah di Koto Tangah. Jika tidak segera diatasi, seluruh sawah di kecamatan tersebut diperkirakan kekeringan dalam beberapa hari ke depan.
Selain itu, kerusakan serupa terjadi pada bendungan irigasi Gunung Nago. Intake jalur kanan yang mengairi sawah di Nanggalo dan beberapa kelurahan sekitarnya ikut jebol. Sementara intake jalur kiri mengairi area yang lebih luas, termasuk sebagian Padang Timur, Kuranji, dan tiga kelurahan di Lubuk Begalung.
“Melalui Irigasi Gunung Nago ini sawah yang akan terdampak kekeringan lebih luas lagi, kurang lebih 2.000 hektare,” jelasnya.
Untuk penanganan darurat, Dinas Pertanian telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) V. Kelompok Tani di Koto Tangah sempat meminta pompa besar, namun BWS V menyarankan agar dibuat batu bronjong sementara agar air dapat kembali dialirkan ke sawah, mengingat biaya operasional pompa besar sangat tinggi.
Selanjutnya, Yoice menambahkan, perbaikan permanen pada bendungan Koto Tuo dan Gunung Nago merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumbar). Pihak Dinas PUPR Kota Padang akan berkoordinasi langsung dengan Pemprov.
Saat ini, tercatat sudah ada sekitar 357 hektare sawah yang mengalami puso, termasuk sawah di Kelurahan Kuranji yang terendam lumpur. Puso diperkirakan akan meluas seiring dampak kekeringan yang membuat tanaman padi tidak berkembang.
Dinas Pertanian mencatat, sejumlah lahan sawah yang tidak terdampak kekeringan berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 650 hektare, dan sebagian di Lubuk Begalung. Hal ini karena 75 persen sumber air sawah di kecamatan tersebut berasal dari hulu Lubuk Peraku.
#Editor : Marzuki RH









0 comments:
Post a Comment