21 Januari 2021

Gubernur Minta Pengelolaan Geopark Kaldera Toba Diprioritaskan



MEDAN (GemaMedianet.com)  Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta pengelolaan Geopark Kaldera Toba tetap diprioritaskan bagi kemakmuran masyarakat kawasan Danau Toba. Untuk itu perlu diperbanyak program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat menerima audiensi pengurus Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (20/1/2021). 

"Prioritaskan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu," ujar gubernur kepada para pengurus.

Menurut gubernur, masyarakat adalah hal yang paling utama dalam pengembangan Kaldera Toba Unesco Global Geopark. Oleh karena itu, jangan sampai masyarakat kawasan tersebut hanya menjadi penonton. Masyarakat harus banyak terlibat dalam pengembangan tersebut. 

"Kita ajak mereka, gandeng mereka, sehingga mereka menjadi pelaku utama di kawasan Danau Toba," kata gubernur.

Penghijauan kawasan Danau Toba, kata Gubernur, juga harus dijadikan prioritas. Gubernur mengusulkan penghijauan dengan penanaman pohon kacang macademia. Tanaman ini cocok ditanam di daerah tangkapan air. Selain penghijauan, tanaman macademia juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain itu, gubernur juga meminta para pengurus agar membuat konsep yang nyata. Konsep kerja juga harus dibuat secara bertahap, dan direncanakan target awalnya. 

"Saya mau ditangani benar, coba bikinkan konsep, darimana kita melangkah, kerjakan secara bertahap," ujar Edy Rahmayadi.

Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Mangindar Simbolon memaparkan ada tiga hal yang dipadukan dalam pembenahan pengelolaan Kaldera Toba. 

"Pertama, dari sisi geologi Danau Toba memiliki nilai internasional. Kedua keragaman biologi yang berasal dari proses pembentukan Kaldera Toba. Ketiga keragaman budaya dan masyarakat yang dihuni beberapa etnis di Kawasan Danau Toba," terangnya.

Sementara itu, terkait pemberdayaan masyarakat setempat, Mangindar mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

Selanjutnya, Pengelola Geosite Simanindo-Hutabolon-Batuhoda, Ombang Siboro mengatakan, kemajuan Geopark bisa terlihat dari perkembangan geositenya. Menurutnya, masyarakat adalah pelaku yang harus dilibatkan dalam pengembangan geosite.

Usai bertemu gubernur, Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark juga beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina di Gedung Lama, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro 30, Medan.

Sabrina mengatakan, Kaldera Toba memiliki 16 Geosite yang tersebar di seluruh kawasan Danau Toba, karena itu pengembangan Geopark Kaldera Toba harus dimulai oleh masing-masing geosite. Masing-masing geosite mesti merencanakan pengembangan. Perencanaan bisa ditujukan untuk sarana  atraksi, amenitas, dan akses (3A).

“Perencanaan mulailah dari geosite dulu, apakah mau pengembangan amenitasnya, atau yang lainnya,” ujar Sabrina. (Humas Sumut) 

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan