22 November 2016

TPID Serang Studi Banding Penanganan Inflasi ke Padang



PADANG, (GMn)Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang Provinsi Banten sambangi Kota Padang guna melakukan studi banding bersama Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Senin (21/11/2016).

Rombongan yang dipimpin Asisten II Bidang Ekbang Kesra, M. Poppy Nopriadi itu disambut Walikota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Afrizal Khaidir dalam pertemuan yang dilangsungkan di Ruang Abu Bakar Jaar Balaikota.

Poppy menyebutkan, tujuan kunjungan ke Pemko Padang kali ini ingin mengetahui khususnya masalah penanganan inflasi daerah. Dimana diketahui Serang dan Padang sama-sama ibukota provinsi, namun Serang merupakan kota baru yang masih berusia lebih kurang 9 tahun.

"Masalah inflasi memang masih menjadi salah satu hambatan dalam kegiatan pengembangan ekonomi di Serang saat ini. Itu dikarenakan, dalam beberapa waktu terakhir Serang selalu menempati tingkat teratas selaku kota dengan inflasi tertinggi dibanding daerah lainnya di pulau Jawa. Dimana inflasi pada Oktober kemaren 0,17 persen,” ungkapnya.

Dikatakannya, TPID Kota Serang ingin belajar bagaimana sistem penanganan inflasi yang dilakukan TPID Kota Padang sejauh ini. Adapun persoalan utama di Serang saat ini yaitu masih belum punya sentra produksi barang kebutuhan pokok seperti beras, cabe dan lain-lain. Sedangkan untuk harga cabe sudah menembus harga Rp 110 ribu per-kg.

"Sekaitan itu TPID Serang harus bisa lebih komprehensif dan mencontoh upaya-upaya yang dilakukan TPID Padang, seperti telah melakukan kerjasama dengan TPID kabupaten/kota lainnya dalam provinsi. Apalagi kita melihat, Padang sangat antisipatif soal distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok ditambah kecepatan Bulog dalam menangani inflasi,” imbuhnya.

Sementara itu Staf Ahli, Afrizal Khaidir atas nama Pemko Padang mengucapkan selamat datang bagi rombongan TPID Kota Serang di Padang. Semoga kunjungan kali ini bermanfaat dan membuahkan hasil bagi kemajuan TPID Serang ke depan.

“Padang merupakan kota berbasis perdagangan. Dimana terkait kebutuhan pokok, kita masih bisa memenuhi 30 persen melalui sentra sendiri, selebihnya didatangkan dari kabupaten/kota lainnya. Sementara terkait inflasi di Padang untuk tahun kalender 2016 berada pada angka 3,78 persen," sebutnya.

Adapun tambahnya, terkait permasalahan saat ini di Padang yaitu melonjaknya harga cabe akhir-akhir ini yang mencapai Rp 67-70 ribu per-kg. Gejolak harga cabe ini diperkirakan sampai pada Januari 2017 nanti.

“Menyikapi itu, lahir kebijakan dari TPID Padang melalui himbauan Walikota. Yaitunya upaya gerakan menanam cabe bagi warga minimal 10 polibek cabe tiap satu rumah di pekarangannya masing-masing. Kita tntu berharap inflasi di Padang tetap terjaga dengan terus meningkatkan koordinasi dengan TPID kabupaten/kota di Sumbar,” tukasnya.

Dalam pertemuan tersebut hadir Kabag Perekonomian, Edi Dharma, Kepala Disperindagtamben, Hendrizal Azhar serta pimpinan atau yang mewakili SKPD terkait lainnya. Di akhir kegiatan kedua belah pihak saling menyerahkan cendera mata. (David / Bustam)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog