21 Maret 2021

Gus Dawam Pastikan Aliran Hakekok Blakasuta Tidak Ada Kaitannya Dengan Islam




JAKARTA (GemaMedianet.com Ramai diperbincangkan sebuah ajaran sesat Hakekok Blakasuta kini jadi sorotan masyarakat.Pasalnya dalam aliran Hakekok Blakasuta ini para pengikut diharuskan mandi bersama tanpa busana.

Ironisnya, para pengikut aliran Hakekok Blakasuta percaya jika mandi bersama dan berendam tanpa busana bisa membuat mereka suci dan selamat dunia akhirat.

Akibatnya, 16 anggota Hakekok Blakasuta ini diamankan, dan  kemudian akan dibina oleh Polres Pandeglang Banten pada 11 Maret 2021.

Menanggapi hal itu, tim media berkesempatan mewawancarai Gus Dawam yang juga duduk sebagai Komisioner di Komisi Kepolisian Nasional RI (Kompolnas RI) di Kebayoran baru, Jakarta Selatan.

Ia mendukung penuh tindakan hukum yang dilakukan Polri, harapan ada edukasi publik yang terukur, tentu dalam penegakan hukumnya juga melibatkan Ahli di bidang agama.

"Dengan demikian harapan ke depan tidak ada aliran-aliran baru lagi di Indonesia yang justru bertentangan dengan prinsip ajaran dasar agama," kata Gus Dawam, Rabu (17/3).

Lanjut Dawam, dalam ISLAM hanya mengenal bentuk Syahadat yang sudah baku: Asyhadu An Laa  Ilaa Allahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah. (Seorang Muslim menyatakan : Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusanNya)

"Jadi, dalam ISLAM tidak dikenal lagi ada utusan Allah sebagai Rasul setelah Nabi Muhammad. Jadi, apabila di kemudian hari ada orang yang mengaku sebagai utusan Allah sebagaimana pimpinan aliran hakikok itu, ďipastikan bukan ajaran Islam," ungkapnya lagi.

Mantan Komisioner Komisi Informasi DKI tersebut menambahkan, bahwa ajaran Islam akan selalu mengacu pada tiga aspek. Yakni, (1). Cara ber-Iman atau Tauhid, yakni keyakinan dan ideologi seseorang, (2). Cara ber-Islam atau syariat seseorang, yakni tata cara penegakan hukum yang mengatur baik kehidupan pribadi dan sosial. (3). Cara ber-Ihsan, yakni etika dan akhlak mulia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dari ketiga aspek tersebut harus dilaksanakan dengan cara, proses dan mekanisme yang baik dan tidak melanggar hukum.

"Pemahaman ber-Islam yang benar pasti melalui cara, proses dan mekanisme yang benar, baik, tidak melanggar hukum dan bahkan menginspirasi pihak lain untuk sama-sama melakukan perbaikan baik dalam konteks personal maupun kenegaraan. Melihat dan membaca aliran Hakikok di atas tidak ada kaitannya dengan ajaran dasar Islam," tandasnya. (r)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan