14 December 2025
Banjir Menerjang Batu Busuk : Delapan Penghuni Rumah Terjebak, Dua Warga Sempat Hanyut Saat Dievakuasi
PADANG, (GemaMedianet.com) | Hujan intensitas tinggi yang melanda Kota Padang sejak Minggu siang (14/12/2025) menyebabkan sejumlah titik dilanda banjir. Dampak paling serius terjadi di dekat Jembatan Baru, Batu Busuk, Kecamatan Pauh, di mana air setinggi lutut memasuki rumah warga dan menjebak penghuninya.
Hujan Deras Picu Banjir Susulan di Padang: Puluhan Warga Dievakuasi di Nanggalo dan Pauh
PADANG, (GemaMedianet.com) | Hujan deras yang kembali mengguyur Kota Padang sejak Minggu (14/12/2025) siang hingga malam telah mengakibatkan banjir dan memaksa puluhan warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Akses Vital Pulih 100 Persen : Pangdam XX/TIB Tinjau Jembatan Bailey Sikabau Pasbar, Bantu Pemulihan Akses Antarkecamatan
PASBAR, (GemaMedianet.com) | Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Yulianto mendampingi Pangdam XX/TIB Mayjen TNI Arif Gajah Mada meninjau Jembatan Bailey di Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Minggu (14/12/2025).
100 Unit Huntara Korban Banjir Pauh Ditargetkan Tuntas Sepekan, Berkat Sinergi Ninik Mamak dan Donasi Publik
PADANG, (GemaMedianet.com) | Sebanyak 100 unit Hunian Sementara (Huntara) bagi korban banjir Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ditargetkan selesai dan siap huni dalam waktu satu pekan ke depan.
13 December 2025
Persiapan Pemulihan Jangka Panjang, Pemko Padang Siapkan 3,5 Ha Lahan di Koto Tangah untuk Pembangunan Huntap
PADANG, (GemaMedianet.com) | Pemerintah Kota (Pemko) Padang melanjutkan proses pemulihan jangka panjang bagi korban banjir. Setelah penyediaan Hunian Sementara (Huntara), Pemko kini fokus menyiapkan lahan untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap) yang akan didanai oleh pemerintah pusat.
Terurai Berkat Rekayasa, Wakil Ketua DPRD Sumbar Apresiasi Dishub Atasi Kemacetan Sitinjau Lauik
PADANG, (GemaMedianet.com) | Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Nanda Satria memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis yang diambil Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumbar dalam mengurai kemacetan parah di ruas Padang–Solok via Sitinjau Lauik.
Nanda Satria menilai Dishub telah bekerja keras setelah sebelumnya sempat terjadi penumpukan kendaraan hebat di jalur ekstrem tersebut.
“Walaupun sekitar 2–3 hari sempat macet parah, alhamdulillah berkat kerja keras Dishub dan semua pihak, kemacetan bisa terurai dan jauh lebih lancar dari sebelumnya,” ujarnya, Jum'at (12/12).
Kebijakan Krusial Pengalihan Jam Operasional
Menurut Nanda, Sitinjau Lauik merupakan jalur rawan penumpukan. Oleh karena itu, kebijakan pengalihan jam operasional angkutan barang ke pukul 20.00–06.00 WIB berdasarkan Surat Pengumuman Gubernur dinilai sangat tepat dan krusial.
Selain pengaturan jam operasional, Dishub juga melakukan beberapa strategi lapangan:
Penambahan Personel: Memperpanjang waktu pengawasan truk hingga pukul 22.00 WIB di pos penyekatan (Ladang Padi dan Rumah Makan Mintuo) dan menambah personel di titik bottleneck.
Tim Urai : Menyiagakan Tim Urai dan Tim Urai Mobile untuk mencegah kendaraan mengambil jalur kanan dan mempercepat penanganan kecelakaan.
Penindakan : Koordinasi dengan Kepolisian untuk penindakan tegas menggunakan ETLE Handheld.
Jalur Alternatif : Berkoordinasi dengan BPJN dan BMCKTR untuk membuka jalur alternatif (Lembah Anai dan Maninjau) bagi kendaraan roda dua dan roda empat.
PentingnyaKedisiplinan Pengguna Jalan
Nanda menegaskan bahwa kesuksesan pengendalian lalu lintas ini juga bergantung pada kedisiplinan masyarakat.
“Pengguna jalan harus mematuhi pengalihan jam operasional truk. Jangan menyalip atau mengambil jalur kanan saat antrean karena itu memperparah kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan,” tegasnya, sambil mengingatkan pengendara agar memastikan kondisi kendaraan prima saat melintasi medan ekstrem tersebut.
#Editor: Marzuki RH
12 December 2025
Ditolak Warga Pauh Karena Jarak, DPRD dan Pemko Padang Cari Lokasi Alternatif Huntara di Sekitar Pauh
PADANG, (GemaMedianet.com) | Proses relokasi korban bencana banjir bandang di Padang menemui tantangan signifikan, terutama dari warga Kecamatan Pauh. Sebagian besar warga Pauh menyatakan keberatan untuk pindah ke Hunian Sementara (Huntara) yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemko) di Lubuk Buaya, Koto Tangah.













