25 Maret 2022

Komisi II DPRD Sumbar Hearing Dengan Mitra Kerja Pastikan Ketersediaan Pangan dan Kebutuhan Pokok

Komisi II DPRD Sumbar Hearing Dengan Bulog dan OPD Terkait Pastikan Ketersediaan Pangan dan Kebutuhan Pokok


PADANG, (GemaMedianet.com| Guna memastikan ketersediaan sembako dengan harga wajar untuk masyarakat, Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat melakukan rapat dengar pendapat (Hearing) dengan mitra kerja terkait, di ruang Bamus DPRD setempat, Jum'at (25/3/2022).

Beberapa mitra kerja yang hadir diantaranya Bulog, Dinas Pangan dan beberapa OPD terkait lainnya diantaranya dinas perdagangan dan industri, dinas peternakan dan kesehatan hewan, dinas perikanan dan kelautan, dinas pertanian, dinas pangan beserta Biro Perekonomian  Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Sumbar Mochlasin (PKS) dan didampingi unsur pimpinan yakni Arkadius Dt. Intan Bano (Partai Demokrat) dan Lazuardi Erman (Partai Golkar)
serta anggota komisi II lainnya seperti Firdaus (PKB) Jefry Masrul (Partai Demokrat) dan Muhammad Ikhbal (PAN).

dengan tegas meminta agar stok pangan tetap tersedia, sehingga masyarakat bisa tenang dalam menjalankan ibadah puasa.

Mengawali rapat tersebut, Ketua Komisi II Mochlasin menyebutkan, rapat ini merupakan langkah antisipatif terhadap ketersediaan bahan pangan di Sumbar.

Komisi II berkeinginan, ketersediaan bahan pangan selama Ramadhan tahun ini tidak sama sebagaimana tradisi-tradisi Ramadhan sebelumnya yang diwarnai lonjakan terutama lonjakan kebutuhan pangan, bahan pokok termasuk juga elpiji.

"Untuk itu kita mengundang mitra kerja terkait untuk mengetahui kesiapan Pemerintah Provinsi Sumbar terhadap ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok lainnya selama Ramadhan," ujarnya.

Menurutnya, jika tidak diantisipasi jauh hari sebelumnya, maka kondisi itu akan berbahaya, dan masyarakat menjadi susah. Sebab berbicara masalah pangan ini sangat sensitif, karena merupakan kebutuhan pokok, kebutuhan dasar.

"Jika di saat-saat tertentu muncul gejolak ini akan menjadikan situasi tidak baik, maka untuk itu kita adakan rapat koordinasi guna memastikan adanya ketersedian bahan pangan khususnya bahan pokok,” tekan Mochlasin.

Dia juga mengatakan, setelah mendengar pernyataan Dinas Pangan dan Bulog, sampai hari ini kondisi ketersediaan kebutuhan bahan pokok masih stabil, meskipun ada sedikit bermasalah pada minyak goreng menyangkut masalah produksi, sebenarnya masih dalam tataran aman.

Yang jadi persoalan, sebutnya, adalah kebijakan penetapan pengaturan harga dari kemasan ternyata lari ke minyak curah. Pergeseran kebijakan ini menyebabkan harga minyak goreng menjadi tidak stabil.

Senada, Firdaus Anggota Komisi II lainnya berharap semua kebutuhan sudah diinventarisir jauh hari sebelumnya, sehingga saat memasuki Ramadhan semua dalam tataran aman serta stabil.

“Artinya masyarakat dalam menghadapi dan menjalankan ibadah bulan suci Ramadan sudah bisa nyaman, sudah bisa tenang, karena terkait ketersediaan kebutuhan masyarakat itu sudah diantisipasi oleh mitra kerja dan stakeholder terkait telah menyiapkan berbagai langkah,” jelas Firdaus.

Terkait hal itu, Kepala Bulog Sumbar Tommy Despalingga mengatakan, stok yang ada di Bulog saat ini sekitar 7 ribu ton, karenanya kebutuhan masyarakat untuk tiga bulan ke depan diperkirakan masih aman.

“Saya pastikan kalau untuk beras aman secara fisik, karena tersebar di 15 gudang di Provinsi Sumbar. Sedangkan untuk gula pasir, karena bukan penugasan sebagai kontribusi bulog masih kita upayakan. Kami saat ini sedang mendatangkan gula pasir, untuk dijual sesuai HET yang berlaku. Begitu juga dengan daging, kami memberikan alternatif kepada masyarakat untuk mendapatkan produk lain dengan harga yang wajar,” jelas Tommy.

Hal itu juga dipertegas Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Efendi, dimana stok pangan sudah diperhitungkan aman.

“Insya Allah, cukup. Hanya saja pangan ada yang mempengaruhinya. Kendati demikian, hal itu berkaitan dengan masalah transportasi. Namun masalah transportasi juga sudah diantisipasi, karena kita sudah maju selangkah. Itu artinya, hampir tidak ada persoalan untuk masalah ketersedian. Sementara melihat iklim, mudah-mudahan selama Ramadan ini iklim mendukung, agar tidak terjadi gagal panen di Sumbar,” terangnya.

Efendi menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, sehingga stabilisasi harga lebih terjamin, karena memang pasar berada di daerah.

Pertemuan itu berlangsung amat komunikatif, sehingga tampak jelas kesiapan dalam mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, dan terpenting lagi semua berjalan sesuai agenda. (mz/fal)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan