PADANG, (GemaMedianet.com) | Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Padang pada 28 November 2025 berdampak serius pada infrastruktur pertanian, terutama bendungan irigasi. Kerusakan ini berpotensi menyebabkan ribuan hektare sawah masyarakat terancam kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengungkapkan hasil penelusuran menunjukkan bahwa banyak Daerah Irigasi (DI) di Kecamatan Koto Tangah hingga Kuranji mengalami rusak berat.
“Dari 4.358 hektare sawah di Kota Padang, hanya lebih kurang 1.000 hektare yang masih bisa berfungsi. Dengan demikian, lebih kurang 80% lahan pertanian sawah di Kota Padang terdampak akibat kerusakan DI yang ada,” terang Yoice saat meninjau titik DI terdampak di Lolo, Guo, dan Kapalo Durian, Kamis (4/12/2025) sore.
Turut menyertai kegiatan pemetaan identifikasi dan verifikasi dampak banjir dan longsor ke Lolo, Guo dan Kapalo Durian Batu Pasa Lalang itu Anggota DPRD Kota Padang Zalmadi, S Hum dari Partai PKB Dapil II Kuranji.
Titik Kerusakan Irigasi Utama
DI vital yang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki, bukan hanya penanganan sedimen biasa, meliputi:
| Kecamatan | Daerah Irigasi (DI) Terdampak | Dampak Utama |
| Koto Tangah | DI Lubuk Minturun dan DI Koto Tuo | Kedua sumber air utama sawah Koto Tangah sudah rusak dan airnya jauh ke bawah. Sawah kini hanya bergantung pada curah hujan. |
| Kuranji | DI Sei Guo | Mengalami kerusakan berat dan berdampak kekeringan terhadap sawah di Kuranji, Gunung Sarik, dan Sungai Sapih. |
Selain kedua DI itu, ada DI Selatuang di Tabek Batu. DI ini juga terdampak, namun masih bisa mengairi sawah masyarakat sampai ke Air Pacah. Mudah-mudahan seiring waktu berjalan masih bisa bermanfaat, ucapnya.
Upaya Pemulihan dan Dukungan Pusat
Yoice menambahkan, kegiatan peninjauan ini merupakan bagian dari upaya memulihkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan. Ia menyambut baik adanya Inpres Nomor 2 Tahun 2025 yang fokus pada pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi, dimana di Sumbar akan ditangani oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang.
“Moga berjalan sesuai dengan harapan agar swasembada pangan berkelanjutan dapat terwujud,” tukasnya.
Selain lahan sawah, sub sektor peternakan (sapi, ayam, kambing) di sejumlah kecamatan juga turut terdampak akibat banjir. (mz)









0 comments:
Post a Comment