PRAKIRAAN CUACA

eqmap

04 October 2025

Komisi II DPRD Sumbar Dengar Pendapat Sikapi Keluhan Petani Terkait Harga Gambir Tak Stabil




PADANG, (GemaMedianet.com) | Turunnya harga Gambir di tingkat petani di Sumatera Barat (Sumbar) kembali membawa penderitaan panjang bagi petani Gambir karena efek dari Pasar Global saat ini. 

Menyikapi kondisi itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar perlu menentukan arah dan kebijakan  terkait Komoditi Gambir sebagai komoditi spesifik dari dua daerah, yakni Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kabupaten Limapuluhkota guna meningkatkan perekonomian petani yang sejahtera di daerah ini. 

Hal itu terungkap saat dengar pendapat yang digelar Komisi II DPRD Sumbar bersama Dinas Perindustrian & Perdagangan Sumbar dan Industri Kecil Menengah (IKM) Gambir Pessel, di Ruang Khusus 2 DPRD Sumbar, Kamis (2/10/2025). 

IKM Gambir Pessel di kesempatan itu turut didampingi Anggota DPRD Sumbar Dapil Pessel dan Mentawai, Bakri Bakar. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Ir. Novrial mengatakan, kewenangan dinasnya untuk menstabilkan harga Gambir di Sumbar adalah dengan menjalani aturan sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumbar yang lahir pada 26 Agustus2025 lalu. 

Sejalan dengan itu, pihaknya masih menunggu pembentukan tim guna penetapan harga minimal, agar tercipta harmonisasi antara eksportir dapat terjaga dengan baik. 

Ia juga menyebut, dengan memotong mata rantai perdagangan dari petani, pengumpul dengan toke di daerah itu, sehingga akan berdampak pada membaiknya Harga Gambir di tingkat petani. 

Menurutnya, Sumbar telah menguasai 90 persen pasar dunia untuk Gambir Mentah, namun nilai ekonominya masih rendah karena dominasi ekspor Gambir Mentah. 

Harganya sangat rendah hingga mencapai Rp23 ribu per kilo, sedangkan standar harga harusnya berkisar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per kilo agar Petani Gambir di Sumbar bisa sejahtera. 

Bila dilakukan hilirisasi hasil Gambir, kata Novrial, masih terkendala pasar dunia di Negara India, karena India selama ini mampu berleluasa dalam mengatur Harga Gambir Dunia khususnya dari Sumbar. 

Kondisi itu terjadi disebabkan Pedagang Gambir di Padang melakukan spekulasi harga di tingkat petani, karena perusahaan India memiliki hubungan erat dengan Pedagang-pedagang Gambir yang ada di Padang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi 2 Ilson Cong Dt Mangguang  yang memimpin jalannya rapat dengar pendapat itu sangat serius mengstabilkan harga Gambir di Sumbar dengan meningkatkan mutu dan kualitas Gambir untuk diekspor ke India. Walaupun, dalam kenyataannya Gambir yang dicampur tanah liat lebih disenangi Pedagang-pedagang Gambir.

Langkah kita ke depan, sebutnya, meski Gambir bukan ekspor unggulan, tapi Gambir merupakan spesifik dari Sumbar. Oleh karena itu, jangan sampai spekulasi harga tidak stabil sehingga petani dirugikan. 

Maka kebijakan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Sumbar sangat dinantikan secara cepat dan tepat, untuk menyelamatkan ekonomi petani Gambir di daerah ini, tukasnya. 

#Editor: Marzuki RH 

0 comments:

Post a Comment

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan

Blog Archive