16 Maret 2022

TPID Padang Diminta Kendalikan Inflasi Jelang Ramadhan




PADANG, (GemaMedianet.com) | Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang mulai melakukan antisipasi terjadinya inflasi menjelang Ramadhan yang tinggal menghitung hari. 

Seperti biasanya, jelang Ramadhan harga sejumlah bahan pokok cenderung menjadi naik mulai dari minyak goreng, cabai, bawang, gula, telur dan lainnya.

TPID Kota Padang diharapkan berupaya mengendalikan inflasi, sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat. 

"Semoga melalui rapat koordinasi (rakor) TPID Kota Padang kali ini kita bisa menyiapkan sejumlah langkah jitu dalam mengendalikan inflasi jelang Ramadhan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Padang Endrizal sewaktu mewakili wali kota  saat membuka Rakor di Ruang Abu Bakar Jaar, Selasa (15/3/2022).

Dikatakannya lagi, Pemko juga berharap kepada masyarakat jelang Ramadhan nanti, agar berbelanja kebutuhan pangan sesuai kebutuhan atau seperlunya. 

"Sehingga tidak terjadi defisit pada bahan pokok yang bisa menyebabkan inflasi," tambah Endrizal.

Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Syahendri Barkah mengatakan, rakor kali ini sangat penting karena membahas antisipasi inflasi jelang Ramadan. 

Seperti diketahui, sebutnya, rakor tersebut diikuti perwakilan Bank Indonesia, Bulog Divre Sumbar, KADIN Kota Padanhlg dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemko Padang. Selain itu juga melibatkan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang Maigus Nasir.

“Jelang Ramadan, kita TPID akan berupaya melakukan pengendalian inflasi yang dipengaruhi naiknya harga kebutuhan pokok nantinya. Maka itu segala sesuatunya mesti kita fikirkan saat ini termasuk memastikan kelancaran pendistribusian bahan pokok dari luar daerah, menggelar operasi pasar dan kegiatan terkait lainnya," bebernya.

Lebih lanjut Syahendri juga mengakui tingkat inflasi tahun ini relatif tinggi dibanding tahun sebelumnya. Hal itu berdasarkan laporan Bank Indonesia, sudah di ambang garis merah yang mencapai 2,3 persen. Sedangkan di 2021 hanya 0,1 persen.

"Hal itu dipengaruhi fluktuasi harga pasar seiring melandainya pandemi COVID-19. Di sisi lain juga tidak menutup kemungkinan akan ada pedagang yang memainkan spekulasi harga dengan penimbunan bahan pokok strategis. Ini harus kita cegah agar jangan sampai terjadi," ujarnya. (zal/pkp)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog