17 Oktober 2020

Shalawat Dulang Sarat Dengan Nilai-nilai ABS-SBK, Datuk Irwan Basir : Generasi Milenial Perlu Mewarisinya



PADANG, 
(GemaMedianet.com Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji Irwan Basir Datuk Rajo Alam memberikan apresiasi atas digelarnya Shalawat Dulang pada malam ke 23 Pagelaran Karya Produk Ekonomi Kreatif (Ekraf) Tahun 2020 yang dipusatkan di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX Kuranji, Jum'at (16/10/2020) malam.

"Ya, melalui Pagelaran Karya Produk Ekonomi Kreatif Tahun 2020 besutan dari Dinas Pariwisata dan Ekraf Provinsi Sumatera Barat telah menggali potensi-potensi dalam rangka melestarikan nilai-nilai adat budaya menuju masyarakat produktif. Seperti dengan dilaksanakannya Shalawat Dulang pada penampilan malam ke 23 ini," kata Datuk Irwan Basir usai menikmati suguhan Shalawat Dulang yang dimainkan oleh Jon Cakra dan rekan.

Dijelaskan Datuk Irwan Basir, Shalawat Dulang merupakan sebuah seni tradisi yang identik dengan nilai-nilai religius. Yakni sarana penyampaian ajaran-ajaran yang berhubungan dengan pemahaman masyarakat Minangkabau terhadap Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), dan tentunya penting untuk diwarisi  generasi berikutnya.

"Mungkin saja bagi generasi-generasi saat ini melihat peralatannya sederhana dan mudah didapatkan, tetapi hakikinya nilai isi dari kajian Shalawat Dulang ini sulit didapat karena kelangkaannya. Namun sangat penting dimaknai dalam kehidupan sehari-hari," ujar Owner Padang Fishing Club ini.

Oleh sebab itu, sebut Datuk Irwan Basir lagi, Shalawat Dulang ini perlu sekali untuk terus digalakkan. Terutama lagi, di tengah kondisi perkembangan dan kemajuan zaman hari ini, generasi muda harus dikuatkan dengan kearifan lokal.

Konsep kedepannya, menurut Datuk Irwan Basir, Shalawat Dulang harus terus digalakkan dengan penampilan-penampilan yang intens (sering). Sehingga nantinya generasi milenial dapat merasakan adanya ciri khas dari suatu daerah di Minangkabau.

"Bagaimana pun ciri khas daerah itu tidak boleh hilang, "Indak lakang dek paneh, indak lapuk dek hujan". Dengan cara apa pun pemerintah tentu berkewajiban, karena ini adalah fungsi dan tanggungjawab bagaimana kemajuan zaman tidak menghilangkan pola-pola ketradisian budaya muatan lokal pada masing-masing daerah," ucap sosok yang akrab membantu warga terdampak di masa awal merebaknya COVID-19 di Kota Padang.

Bagaimana supaya Shalawat Dulang menarik, Datuk IB menilai hal itu perlu dibarengi dengan penampilan seni-seni lainnya, baik dalam bentuk, cara, gaya agar penampilannya tidak terkesan monoton.

"Ke depan tentu perlu variasi-variasi antara masing-masing tim untuk memberikan inovasi baru, sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan peranti musik, efek teknologi agar pengunjung atau penonton tidak merasa bosan," tukas Datuk IB. (UK1)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan