PASAMAN, (GemaMedianet.com) | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman secara resmi mengajukan permohonan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayahnya.
Pengajuan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dini terhadap kelangkaan BBM, yang dinilai sangat krusial terutama dalam mendukung operasi penanggulangan bencana. Saat ini, Kabupaten Pasaman masih berstatus tanggap darurat bencana, yang semakin mempertegas urgensi ketersediaan BBM yang stabil.
Kondisi di lapangan telah menunjukkan tanda-tanda kritis. Pantauan wartawan di dua SPBU di Lubuksikaping telah terjadi kelangkaan BBM di sejumlah titik. Kelangkaan ini meliputi berbagai jenis Bahan Bakar Minyak, mulai dari Pertalite, Solar, hingga Pertamax. Pasokan BBM yang masuk ke Pasaman sejak Minggu malam, (30/12/2025), ternyata tidak mampu memenuhi tingginya permintaan masyarakat. Dampaknya, antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memanjang dan mengular.
Untuk mengatur lalu lintas yang padat akibat antrean ini, kepolisian setempat terpaksa menerapkan sistem jalur satu arah di beberapa lokasi.
Bahkan, hingga Senin siang, 1 Desember 2025, situasi belum menunjukkan perbaikan. Stok BBM di beberapa SPBU dilaporkan telah habis. Sebagai contoh, dua SPBU yang berlokasi di Lubuksikaping telah kehabisan persediaan. Kendaraan yang masih mengantre terpaksa harus menunggu kedatangan truk tangki pengangkut BBM berikutnya tanpa kepastian waktu yang jelas.
Menanggapi situasi yang mendesak ini, Bupati Pasaman, Welly Suhery, menekankan perlunya tindakan cepat.
Menurutnya, kondisi kelangkaan ini harus segera diantisipasi untuk mencegah gangguan yang lebih luas.
"Pasaman dalam status tanggap darurat bencana, jadi penambahan kuota BBM ini sangat dibutuhkan," tegas Bupati Welly Suhery.
Ia menjelaskan, Pemkab Pasaman telah melakukan dan akan terus mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat realisasi penambahan kuota ini. Pihak-pihak yang dikoordinasikan mencakup operator SPBU BP Migas termasuk PT Pertamina (Persero) sebagai penyuplai utama.
Selain untuk mendukung masa tanggap darurat, Bupati Welly juga menyoroti dua momen penting yang akan datang. Penambahan kuota BBM juga dimaksudkan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan mobilitas masyarakat dalam menyambut perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2026.
Untuk membahas langkah-langkah teknis dan percepatan lebih lanjut, rencananya akan diadakan rapat koordinasi pada Selasa, 2 Desember 2025. Rapat tersebut rencananya akan mengundang seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Pasaman serta perwakilan dari tujuh SPBU yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pasaman.
Sementara itu, dari pihak administrasi pemerintahan, Asisten II Setda Kabupaten Pasaman, M. Yasrin Saputra, membenarkan adanya pengajuan penambahan kuota BBM tersebut. "Selasa ini kita rapatkan kembali untuk antisipasi kelangkaan BBM ini," ujar Yasrin Saputra.
Meski telah mengonfirmasi pengajuan, ia belum dapat merinci besaran angka tambahan kuota BBM yang diusulkan untuk Kabupaten Pasaman. Yasrin juga tidak menjelaskan rincian mengenai total kuota BBM yang biasa diterima oleh Pasaman setiap bulannya. Namun, ia menegaskan bahwa penambahan kuota merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditunda mengingat kondisi aktual yang sedang dihadapi di lapangan saat ini. (Rizky)









0 comments:
Post a Comment