03 Februari 2022

Kandang Gabuo Tidak Sekedar Nama, Irwan Basir : Ini Contoh Cara Banagari dan Pertahankan Budaya



PADANG, (GemaMedianet.comKandang Gabuo memiliki banyak potensi. Salah satunya adalah persatuan Rang Sumando dari berbagai suku yang ada di Kandang Gabuo.

Sejalan dengan masih kentalnya nilai-nilai kearifan lokal, maka potensi Rang Sumando ini dapat diberdayakan untuk bersama-sama bertanggung jawab, serta mengisi aspek-aspek kebutuhan masyarakat terutama berkaitan dengan budaya dan adat istiadat.

"Artinya bagaimana fungsi pranata-pranata adat tersebut Tak lakang dek paneh, tak lapuk dek hujan. Sehingga ke depan dapat menjadi contoh tauladan bagi generasi berikutnya," kata Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji, Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM saat menghadiri silaturahim Rang Sumando Kandang Gabuo di Mushalla Nurul Islami, Kelurahan Korong Gadang, Sabtu (15/1/2022) malam.

Turut hadir dikesempatan itu Anggota DPRD Kota Padang Zalmadi Malin Basa, S. Hum, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Padang Amriman, S. Pd, Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suhardi Datuk Rajo Bujang, MM, tokoh masyarakat, Bundo Kanduang, Rang Sumando, tokoh agama, Ketua RT 05/RW 03 Edison Rajo Alam, pemuda-pemudi serta warga.

Lebih lanjut Irwan Basir, apa yang dilakukan Rang Sumando Kandang Gabuo ini perlu dicontoh sebagai bagian dari cara Banagari dalam lingkungan nagari perkotaan.

Menurutnya, Kandang Baguo tidak sekedar nama, tetapi mempunyai makna. Kegiatan silaturahmi Rang Sumando Kandang Baguo kali ini adalah contoh pelestarian budaya masyarakat Minang yang telah ada sejak dulunya,

"Saya sangat memberikan apresiasi kepada Rang Sumando Kandang Gabuo dengan kegiatan silaturahmi ini. Apalagi secara administratif daerah, kita adalah nagari yang berada dalam perkotaan," tuturnya.

Dijelaskannya, secara kultur daerah, Kecamatan Kuranji adalah sebuah nagari dalam perkotaan yang masih mempertahankan nilai-nilai adat dan tradisi budaya dalam kehidupan masyarakatnya di bawah pimpinan para ninik mamak nan bajinih adat, dan terhimpun dalam sebuah lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kuranji.

"Karena kita adalah nagari yang berada dalam perkotaan, maka kewajiban bagi kita untuk selalu mempertahankan seni budaya lokal yang ada, agar tidak hilang dan oleh kemajuan zaman," tukasnya.

Irwan Basir menilai, jika seluruh ninik mamak memainkan perannya dan para guru silat di setiap sasaran tetap membina anak sasih-nya, maka budaya tradisi Randai dan Silat Minang ini akan tetap ada.

Begitu juga bila para orangtua mengarahkan anak-anaknya untuk masuk perguruan silat dan kegiatan positif seperti olahraga, Mlmaka anak-anak tersebut dapat terselamatkan dari pengaruh buruk narkoba dan kenakalan remaja.

Untuk itu Irwan Basir mengajak seluruh warga untuk tetap menghidupkan seni budaya yang ada sebagai bagian dari bentuk kearifan lokal dan dikenal sebagai daerah yang masih kuat memegang adatnya.

"Seni tradisi Silat dan Randai Ini bukan saja untuk mempertahankan nilai-nilai budaya saja, tapi juga untuk menyelamatkan anak-anak kita dari pergaulan negatif yang saat ini marak menyerang generasi muda," ulas Irwan Basir

Disamping itu, tokoh kharismatik ini juga menyampaikan agar mempergunakan potensi yang ada untuk menghidupkan selalu budaya lokal di Pauh IX Kuranji.

Disebutkannya, sekarang ini telah banyak tokoh-tokoh di nagari yang duduk sebagai pejabat atau anggota DPRD sehingga bisa memfasilitasi kebutuhan- kebutuhan dari sasaran perguruan dalam rangka mengoptimalkan melatih anak sasih di perguruannya.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dikbud Kota Padang Amriman juga mengingatkan pentingnya peran ninik mamak dan orangtua dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka.

Pengaruh gadget sekarang sangat dominan mempengaruhi generasi muda. Jika mereka diarahkan kepada kegiatan posititif seperti olahraga silat dan randai, maka mereka akan terhindar dari pengaruh tersebut.

"Saya pastikan, kalau generasi muda minang dimasukan keperguruan silat atau randai, tidak ada generasi kita yang akan terpengaruh narkoba dan kenalan remaja yang sangat merusak mental anak-anak kita," ujar Amriman yang juga Ninik Mamak Kandang Gabuo, Selasa (17/1).

Menurutnya, Orang Minang itu pandai bersilat dan pandai mengaji, itulah temengnya dalam menangkal pengaruh-pengaruh jelek tersebut.

Di akhir acara Irwan Basir juga memberikan bantuan untuk acara berupa uang tunai yang diterima oleh Edison Rajo Alam Ketua pengurus Rang Sumando Kandang Gabuo. (r)

#Editor : Uki Ratlon

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan