PASAMAN, (GemaMedianet.com) | Di sebuah kampung kecil nan jauh di sudut Pasaman, anak-anak terlihat fasih dalam mengaji. Suara lantunan AlQuran terdengar lirih menyentuh hati di masjid dan mushalla yang ada. Inilah semangat baru yang tengah tumbuh, bukan hanya di dalam masjid-masjid dan mushalla, tapi di seluruh pelosok Kabupaten Pasaman. Salah satu capaian hebat Pasaman Bangkit dalam Program Nagari Bangkit.
100 hari kerja, Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Welly Suhery-Parulian Dalimunte telah merealisasikan 10 program unggulannya dalam kondisi APBD yang sedang kritis. Program ini mulai dirasakan masyarakat hingga generasi penerus Pasaman.
Senin (8/9/2025) menandai 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Welly Suhery dan Parulian Dalimunte. Bupati memaparkan capaian program unggulan yang telah direalisasikan, di hadapan puluhan awak media dan forkopimda. Capaian ini bukan hanya di atas kertas.
“Kami tidak ingin menjadi pemimpin yang hanya datang dan pergi. Kami ingin meninggalkan jejak, bukan hanya nama,” ujar Welly Suhery, dalam sambutannya.
Salah satu yang paling menyentuh masyarakat adalah Gerakan Nagari Bangkit, atau Bangga Memakmurkan Masjid. Program ini tidak hanya menghidupkan kembali rumah-rumah ibadah, tetapi juga menguatkan akar keimanan dan kebudayaan masyarakat Minangkabau.
Setiap Senin di minggu keempat, remaja-remaja Pasaman berkumpul di masjid dan mushalla, mengikuti wirid yang dirangkai dengan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Sebuah upaya lembut untuk menjaga generasi muda dari arus digitalisasi yang kian deras.
Bupati menambahkan, pada 7 Juli 2025 menjadi momen yang tak terlupakan bagi banyak warga Pasaman. Di hari itu, 33 unit ambulans gratis resmi beroperasi.
Program HALO SIGAP (Siaga Ambulans Gratis Pasaman Bangkit) diluncurkan, lengkap dengan hotline layanan 0822-99-6000-40.
Tak hanya itu, dari program lainnya, ratusan anak-anak tampak gembira ketika menerima seragam sekolah baru. Program pendidikan gratis ini bukan sekadar bantuan material, tapi sebuah suntikan semangat untuk terus belajar, meski orangtua mereka sedang berjuang keras di ladang atau pasar.
“Kami ingin anak-anak Pasaman berjalan ke sekolah dengan kepala tegak, tanpa rasa malu karena tak punya seragam,” tutur Bupati Welly.
Tanah Pertanian Kembali Digarap
Sementara itu, di lahan pertanian yang pernah sempat dibiarkan terbengkalai karena mahalnya ongkos produksi, kini para petani mulai kembali menggenggam cangkul dan menghidupkan tanah.
Program Bajak Gratis yang akan diluncurkan November nanti, menjadi harapan baru bagi petani. Melalui sistem data terintegrasi, bantuan ini akan disalurkan secara adil. Di balik program ini, ada upaya besar untuk menjadikan petani sebagai tulang punggung ekonomi yang kuat, bukan hanya penonton di tanah sendiri.
Di lain sisi, Pemerintah Kabupaten Pasaman tak hanya sibuk dengan program lainnya, tapi juga hal-hal yang menyentuh langsung masyarakat kecil.
Program penciptaan 1.000 lapangan kerja dilaksanakan dengan berbagai cara, job fair, pelatihan keterampilan, hingga pelestarian produk budaya seperti batik Pasaman yang kini telah didaftarkan hak ciptanya.
Sementara itu, “BeLi Barehku” program pengelolaan beras lokal Equator, juga diluncurkan untuk memberdayakan petani dan UMKM. Nama program ini bukan sekadar slogan, tapi gerakan yang menggerakkan roda ekonomi dari desa ke kota.
Harapan dari Daerah 3T
Bupati Pasaman Welly Suhery juga menyoroti bahwa masih ada 42 jorong di Pasaman yang belum memiliki akses internet. Namun langkah demi langkah tengah diambil, penyediaan akses internet gratis mulai diwujudkan, demi menghapus ketimpangan informasi.
Bahkan Kamis (4/9), Bupati Welly didampingi Wabup Parulian dan Sekkab Yudesri meluncurkan internet gratis untuk daerah 3 T yang ada di Pasaman.
Di saat yang sama, program pembaruan data penerima bantuan sosial seperti PKH dilakukan agar tepat sasaran. Tak ada lagi cerita tentang bantuan yang salah alamat, karena yang membutuhkan tak bisa menunggu.
Kabupaten Pasaman yang rawan bencana kini diarahkan menjadi wilayah yang tangguh. Program Nagari Tangguh Bencana diluncurkan untuk memastikan setiap desa bisa bertahan dan pulih secara mandiri.
“Bukan soal berapa banyak bantuan datang, tapi seberapa siap kita berdiri setelah jatuh,” ucapnya.
Bupati Welly menegaskan semua program tersebut bukan akhir, tapi awal dari janji lima tahun yang akan ditunaikan.. Pemerintahan Welly-Parulian meyakini bahwa perubahan harus dikawal, bukan hanya oleh pemimpin, tapi oleh seluruh masyarakat.
“Kalau kami lelah, kami lihat anak-anak itu yang sekarang bisa sekolah dengan seragam baru, yang bisa ke rumah sakit tanpa takut biaya. Di sanalah energi kami kembali,” tutur Bupati Welly Suhery.
Di akhir sambutannya, Bupati Welly mengapresiasi semua pihak yang mendukung jalannya pemerintahan saat ini. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Tim Percepatan Pasaman Bangkit yang mendukung dan berusaha menyukseskan program-program unggulan Pasaman Bangkit.
”Ucapan terima kasih tak terhingga juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Pasaman kerana terus hadir dalam mendukung berjalannya pemerintahan yang baik,” tutup Welly Suhery. (Prwr/Rizky)



















0 comments:
Post a Comment