PASAMAN, (GemaMedianet.com) | Dalam rangka memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan efektif dan sesuai harapan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman menggelar rapat koordinasi (Rakor) sektoral yang dipimpin langsung oleh Bupati Pasaman, Welly Suhery, didampingi Wakil Bupati Parulian Dalimunthe, di ruang rapat Bupati Pasaman, Jum'at (1/8/2025).
Rakor ini turut dihadiri Ketua DPRD Pasaman Nelfri Affandi, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, Tim Koordinasi dan Fasilitasi MBG, Kepala BPS, Kepala KPPN, Kepala Perwakilan BIN, Direktur RSUD Imam Bonjol, perwakilan PLN, serta sejumlah kepala OPD terkait, BUMD, dan perwakilan lembaga lainnya.
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan SDA, M. Yasrin Syahputra, dalam paparannya menjelaskan bahwa berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah siswa penerima manfaat MBG mencapai 74.518 orang yang tersebar di 12 kecamatan dan 62 nagari. Sedangkan menurut Dinas Kesehatan, terdapat 27.340 jiwa penerima manfaat dari kalangan ibu hamil (1.985 jiwa), ibu menyusui (5.530 jiwa), dan balita (19.825 jiwa). Sehingga total keseluruhan penerima manfaat MBG di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) adalah 101.858 jiwa.
“Jika satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 3.000 penerima manfaat, maka setidaknya dibutuhkan 34 SPPG di seluruh wilayah Pasaman,” ujar Oyong.
Ia juga menambahkan, bahwa saat ini terdapat 11 sekolah penerima MBG, terdiri dari 3 SMP, 7 SD, dan 1 MTsN, dengan total siswa sebanyak 3.313 orang. Setiap sekolah menerima satu paket makanan yang terlebih dahulu diuji petugas sekolah sesuai SOP dari Dinas Kesehatan guna menjamin keamanan konsumsi.
Program MBG juga telah ditinjau langsung oleh Bupati bersama OPD terkait dan Kepala BPS, dengan melakukan kunjungan ke ruang kelas dan berdialog dengan siswa untuk melihat sejauh mana mereka menikmati makanan yang disediakan.
Lebih lanjut, Oyong memaparkan bahwa Pemkab Pasaman telah mengusulkan empat lokasi SPPG kepada Badan Gizi Nasional melalui surat Bupati Pasaman Nomor 523/149/DPP/VI/2025 tertanggal 12 Juni 2025, dengan rincian sebagai berikut :
1. Kecamatan Lubuk Sikaping : Workshop Alkal (15.910 m²) di Nagari Tanjung Baringin
2. Kecamatan Panti : Tanah kosong (10.000 m²) di Desa Murni, Nagari Panti
3. Kecamatan Rao Utara: Fasilitas umum (33.000 m²) di Nagari Koto Rajo
4. Kecamatan Tigo Nagari: Lahan Kantor Camat (6.046 m²) di Nagari Ladang Panjang
Adapun dukungan bahan pangan, khususnya sayuran, saat ini berasal dari 18 Kelompok Wanita Tani (KWT) KRPL yang memproduksi 20–25 kg per minggu. Namun, untuk memenuhi kebutuhan 1 SPPG yang memerlukan 100–150 kg per hari, dibutuhkan sekitar 2–3 ton sayuran per bulan. Oleh sebab itu, peran serta BUMNag sangat dibutuhkan untuk mencukupi pasokan bahan pangan lokal.
Dalam arahannya, Bupati Pasaman Welly Suhery menyampaikan bahwa peluncuran program MBG secara resmi telah dilaksanakan pada 22 Mei 2025 di MTsN 1 Pasaman. Namun, dengan jumlah SPPG yang saat ini baru satu, masih sangat jauh dari ideal. Untuk itu, pemerintah daerah terus berupaya menambah lokasi dapur MBG demi menjangkau seluruh penerima manfaat.
“Program makan bergizi gratis ini bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak yang cukup gizi akan lebih sehat, cerdas, dan siap belajar. Ini juga menjadi upaya nyata kita dalam menurunkan angka stunting dan malnutrisi di Pasaman,” jelas Welly.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan kualitas makanan, keterlibatan sekolah, distribusi yang tepat, dan koordinasi lintas sektor. Melalui rakor ini, diharapkan semua pihak dapat menilai secara objektif: apa yang sudah berjalan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan strategi ke depan agar program ini tepat sasaran, berkelanjutan, dan berdampak nyata.
Bupati menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah makanan yang dibagikan, tetapi juga dari penurunan angka stunting, peningkatan konsentrasi belajar siswa, serta kebiasaan hidup sehat yang tertanam sejak dini.
Selain itu, keterlibatan petani lokal, pedagang, dan masyarakat dalam pelaksanaan program ini juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian lokal di Kabupaten Pasaman.
Mengacu pada Permendagri Nomor 5 Tahun 2025 tentang pembinaan dan pengawasan kinerja kepala daerah terhadap program strategis nasional, keberhasilan pelaksanaan MBG di Pasaman menjadi tolak ukur kinerja kepala daerah.
“Rapat ini menjadi ruang penting untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan. Kami atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Semoga hasil rakor ini membawa perbaikan nyata untuk masa depan anak-anak dan masyarakat Pasaman,” tutup Bupati Welly Suhery. (Rizky)
0 comments:
Post a Comment