SOLSEL, (GemaMedianet.com) – Wakil Bupati Solok Selatan (Solsel) H. Abdul Rahman mengapresiasi
prestasi yang telah dicapai oleh Pondok Pesantren Bustanul Huda, yang terakhir
santriwati berhasil mendapat juara 3 nasional untuk lomba busana muslim.
“Luar biasa prestasi dan keberhasilan
yang telah diperoleh pesantren, tidak hanya prestasi di tingkat provinsi dan
nasional tapi juga internasional. Ada juga santri yang mendapat undangan untuk
kuliah di Turki,” ungkap Wabup ketika meresmikan asrama santri dan MCK pada
Pondok Pesantren Bustanul Huda di Malus Nagari Lubuk Gadang Timur, Selasa (25/4/2017).
Turut hadir dalam peresmian tersebut
Kepala Kantor Kementerian Agama Solok Selatan yang diwakili oleh H. Zulkifli,
Kepala OPD, Kabag Humas, Wali Nagari serta Tokoh Masyarakat setempat.
Wabup mengatakan, sekolah di pesantren
sudah menjadi pendidikan favorit dan jadi target utama bagi orangtua untuk menyekolahkan
anaknya, ini menunjukkan bahwa umat Islam sudah percaya dengan lembaga
pendidikan keagamaan.
“Dulu pondok pesantren jadi pilihan
kedua, orang malu apabila anaknya sekolah di pesantren karena yang sekolah di sana
dianggap orang pinggiran. Namun sekarang telah jadi pendidikan favorit, dan jadi
target utama dari orangtua. Ini menunjukkan, bahwa umat Islam sudah percaya
dengan lembaga pendidikan pesantren,” ungkapnya.
Pada zaman sekarang, lanjut wabup, telah
menjadi kebanggaan dan harapan penduduk muslim bagaimana anaknya jadi Hafiz
Quran, untuk itu ia juga berharap agar pondok pesantren Bustanul Huda dapat
menjadikan program Tahfiz Qur’an sebagai program utama eksrakurikuler.
Di kesempatan itu untuk pembangunan
Mushalla di Pondok Pesantren Bustanul Huda, Wabup memberikan bantuan 100 Zak
semen, dan untuk jalan menuju ke Asrama Santri Wabup berjanji akan
menganggarkan pada TA 2018. “Kalau ada dana di APBD Perubahan dan kalau tidak
mepet pada akhir tahun, maka akan dianggarkan di perubahan, tapi kalau tidak
terkejar, minimal pada tahun 2018,” ungkap wabup.
Sedangkan tanah tempat asrama santri itu
sendiri diwakafkan oleh tokoh masyarakat setempat H. Masrial Rajo Bagindo
seluas 1 Hektar.
Kepala Kementerian Agama Solok Selatan
yang diwakili H. Zulkifli mengatakan, kehadiran Pondok Pesantren diharapkan
dapat mengatasi degradasi moral di Solsel. Pondok pesantren bisa menanamkan
nilai-nilai agama dalam diri santri, sehingga akan melahirkan generasi Islami
untuk menuju masyarakat madani. “Tempat mengembalikan moral adalah di
pesantren,” ungkapnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren,
Sarkawi Aziz melaporkan, pembangunan MCK berasal dari bantuan pemerintah
sebesar Rp.257 Juta, dan untuk pembangunan asrama santri berasal dari Dana Desa
Nagari Lubuk Gadang Timur sebesar Rp.59 juta.
Ia mengatakan, bantuan dari pemerintah
tersebut sangat bermanfaat bagi pesantren dan santri, yang dahulu harus mondok
di asrama berukuran 3 x 4 meter berlantai papan yang diisi dengan 20 orang
santri. Sekarang, asrama sudah permanen dan lebih luas tentunya. “Alhamdulillah,
sekarang semua santri sebanyak 200 orang telah bisa mondok semua di pesantren,”
ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan
penyerahan ijazah pondok bagi 15 santri Pondok Pesantren Bustanul Huda kelas
12, yang telah menyelesaikan pendidikannya selama 6 tahun. “Dengan ijazah
pondok tersebut, santri telah bisa mendaftar di perguruan tinggi tanpa harus
menunggu ijazah dari Madrasah Aliyah Negeri yang belum keluar,” imbuhnya, (okt/Hms)
0 comments:
Posting Komentar