PASAMAN, (GemaMedianet.com) | Kabupaten Pasaman, merupakan salah satu dari tiga penghasil gambir terbesar di Sumatera Barat. Kualitas gambir Pasaman juga tidak kalah dengan daerah dan provinsi lainnya. Bahkan kualitas itu sudah termasuk kualitas yang bisa menembus pasar ekspor.
Hal itu disampaikan, Bupati Pasaman Welly Suhery dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kamis (20/11/2025).
Sebagaimana diketahui, Mapattunggul Selatan adalah satu-satunya kecamatan daerah penghasil gambir di Pasaman.
Untuk itu, Bupati Welly meminta dapat memanfaatkan potensi ini dengan sebaik mungkin. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian warga termasuk daerah.
Bupati Welly juga menyampaikan, jika Kementerian Pertanian RI berencana akan membangun pabrik pengolahan gambir di Kabupaten Limapuluh Kota.
Kondisi ini, tentunya akan semakin mempermudah akses bagi komoditas gambir ini untuk menembus pasar ekspor.
”Ini menjadi momen bagi kita dalam memperkuat nilai jual komoditas gambir kita,” ujar Bupati Welly saat berbincang dengan masyarakat petani gambir, tokoh masyarakat, pemuka adat dan sejumlah tokoh muda di Mapattunggul Selatan.
Bupati Welly oprimis, dengan adanya pabrik gambir tersebut, bukan hanya pemasaran yang akan dipermudah, tetapi nilai tambah dan daya saing Gambir Pasaman akan semakin kuat.
”Ini peluang emas, jadi mari jangan kita sia-siakan,” tegas Bupati Welly dan disambut penuh antusias oleh masyarakat.
Bupati mengingatkan bahwa hanya tiga daerah di Sumbar yakni Limapuluh Kota, Pesisir Selatan (Pessel), dan Kabupaten Pasaman yang memproduksi gambir dalam skala besar.
Karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya di Muaro Sungai Lolo, Mapattunggul Selatan untuk fokus mengembangkan komoditas bernilai strategis ini.
Lebih jauh disampaikannya, potensi yang dimiliki Pasaman memang luar biasa. Data Dinas Pertanian kata Bupati Welly menunjukkan, luas lahan gambir mencapai 630 hektare dengan produktivitas 350 kilogram per hektare sekali panen dan total produksi gambir Pasaman dapat menyentuh angka 182,4 ton.
”Ini sebuah potensi ekonomi yang sangat besar yang siap digerakkan. Pemkab Pasaman akan mendukun penuh hal ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Abdul Gafar, Kepala Jorong 3 Pangian, menyampaikan bahwa kualitas gambir yang dihasilkan masyarakat di daerahnya sudah memenuhi standar ekspor.
Namun, untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan efisiensi, mereka membutuhkan dukungan alat produksi.
“Produksi gambir masyarakat di sini kualitasnya ekspor. Oleh sebab itu, kami mohonkan bantuan alat pres gambir. Usaha utama masyarakat di sini adalah gambir. Dalam satu landang atau kebun bisa menghasilkan 120 kg gambir yang dikerjakan oleh 2 orang pekerja plus 1 pemilik dalam satu minggu. Secara keseluruhan, Kecamatan Mapattunggul Selatan bisa memproduksi 3 ton gambir per minggu,” jelas Abdul Gafar.
Untuk mendukung skala produksi tersebut, ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman dapat menyediakan 7 unit alat pres gambir untuk petani atau kelompok tani yang ada di wilayah itu. ”Kami sangat butuh mesin pres ini,” harapnya.
Merespons langsung usulan tersebut, Bupati Welly Suhery menyampaikan saat ini Pemkab Pasaman sudah mengusulkan pengadaan mesin pres ke Kementerian sebanyak 10 unit untuk Tahun Anggaran 2026.
”Usulan kita untuk mesin ini akan ditampung pada 2026 ini,” tutur bupati. (Rizky)









0 comments:
Post a Comment