13 Juni 2021

Lafal Khayyu Qoyyum Adalah Kata Kunci Terkabulnya Doa Seorang Muslim


Oleh : Prof.Dr.H.Asasriwarni
*)

(GemaMedianet.com| ALLAH memiliki nama yang paling agung. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai Ismullah al-A’dzam (nama Allah yang paling agung). 

Terdapat banyak hadits yang menunjukkan tentang redaksi Ismullah al-A’dzam. Kita akan simak diantaranya :

A. Pertama adalah kalimat di bawah ini :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنِّى أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karena aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, yang menjadi tempat bergantung semua makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak dilahirkan. Dan tidak ada seorangpun yang sepadan dengan-Nya

Hadits Rujukanya : dinyatakan dalam hadis dari Buraidah bin Hashib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang membaca kalimat di atas.

Kemudian beliau bersabda menyebutkan keutamaannya  adalah :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الأَعْظَمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini telah meminta kepada Allah dengan Ismullah al-a’dzam (nama Allah yang paling agung), dimana, ketika seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi. Dan apabila dia meminta kepada Allah dengan menyebut nama itu, maka dia akan diberi (HR. Ahmad No.23654, Abu Daud No.1495, Turmudzi No.3812,  dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).

B. Kedua adalah kalimat di bawah Ini :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa sesungguhnya segala pujian hanya milik-Mu, tiada sembahan yang benar kecuali Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri

Hadits rujukannya : Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa beliau pernah duduk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sementara ada orang yang shalat. Kemudian orang ini membaca kalimat di atas. Mendengar itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Sungguh dia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang jika seseorang berdoa kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan mengabulkannya, dan jika dia meminta kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan memenuhi permintaannya (HR. Ahmad No.12946, Abu Daud No.1497, Nasai No.1308, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

C. Ketiga adalah kalimat di bawah ini :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa sesungguhnya segala pujian hanya milik-Mu, tiada sembahan yang benar kecuali Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri

Hadits Rujukanya adalah : Dari Asma bintu Yazid, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

فِي هَذه الْآيَتَيْنِ {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ}  وَ {الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} إِنَّ فِيهِمَا اسْمَ اللهِ الْأَعْظَمَ

Sesungguhnya pada dua ayat ini, [اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ] dan ayat [الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ] terdapat Ismullah al-A’dzam (HR. Ahmad No.27611, Ad-Darimi No.3456 dan dihasankan al-Albani).

D. Keempat adalah kalimat di bawah ini :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa sesungguhnya segala pujian hanya milik-Mu, tiada sembahan yang benar kecuali Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri 

Hadits rujukannya adalah : Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu, beliau menyatakan  : 

اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ

Ismullah al-A’dzam, apabila orang berdoa dengan menyebut namanya itu maka doanya akan dikabulkan, ada di tiga surat: al-Baqarah, Ali imran, dan Thaha (HR. Ibnu Majah No.3988, dan dishahihkan Al-Albani).

E. Kesimpulan tentang nama Allah Yang Paling Agung adalah :

Abu Abdurrahman Al-Qosim mengatakan : Aku pun mencarinya dalam Al-Quran  ternyata :

1. Dalam Surat Al-Baqarah ada di awal Ayat Kursi, yaitu :

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

2. Dalam Surat Ali Imran ada di ayat kedua, yaitu :

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

3. Dan dalam Surat Thaha ada di ayat 111, yaitu :

وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ

(Silsilah as-Shahihah, 2/371).

Semua hadits shahih di atas, mengandung Ismullah al-A’dzam. Hanya saja, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menegaskan, nama Allah yang manakah yang merupakan Ismullah al-A’dzam. Jika dirinci kita bisa menyebutkan sebagai berikut :

Allah [الله],
al-Ahad [الأَحَدُ],
as-Shamad [الصَّمَدُ],
al-Mannan [الْمَنَّانُ],

Pencipta langit dan bumi [بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ],

Pemilik keagungan dan kemuliaan [ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ]

Al-Khayyu [الْحَيُّ]
Al-Qoyyum [الْقَيُّومُ]

Mengacu  pada dua hadits terakhir di atas dapat disimpulkan  bahwa AL-KHAYYU  [الْحَيُّ] dan AL-QOYYUM [الْقَيُّومُ] adalah merupakan NAMA ALLAH YANG PALING AGUNG

F. Janji Allah SWT yang dijamin oleh Rasulullah SAW :

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Ismullah al-A’dzam sebagai pengantar kemujaraban doa. Dengan menyebut nama ini, doa dan permohonan hamba menjadi lebih berpeluang untuk dikabulkan.

Karena itulah, bagian dari adab dalam berdoa, memperbanyak pujian sebelum menghaturkan doa.

Seperti membaca Asmaul Husna atau pujian Allah lainnya, yang disesuaikan dengan doa yang kita panjatkan.

Sebagaimana Allah SWT  berfirman di bawah Ini :

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS. Al-A’raf Ayat : 180)

Diantara mukadimah doa adalah kalimat seperti yang disebutkan dalam hadis di atas. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin bahwa di dalamnya ada Ismullah al-A’dzam (nama Allah yang paling agung), yakni : KHAYYU QOYYUM dan ketika seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi, in syaa Allah

Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin yaa robbal alamin.

*) Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan