PADANG, (GemaMedianet.com)
– Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu
Iramana Putra memanfaatkan reses masa persidangan pertama DPRD Kota Padang tahun
2017 di wilayah daerah pemilihan (dapil) Padang, Utara, Padang Barat, dan Nanggalo
guna menjemput aspirasi masyarakat.
Turut
hadir pada masa reses wakil rakyat dari Partai Golkar ini, Walikota Padang yang
diwakili Kepala Bappeda Rudy Rinaldy, Danramil, Kapolsek Padang Utara, Kapolsek
Nanggalo dan mewakili Kapolsek Padang Barat. Serta mewakil camat tiga
kecamatan.
Reses
yang digelar di aula MAN 2 Padang tersebut diikuti lebih dari 500-an orang
warga. Dari mulai Lurah Alai Parak Kopi, Lurah Gunung Pangilun, LPM Nanggalo,
LPM Gunung Pangilun, dan LPM lainnya, serta para Ketua RW/RT dan warga di tiga
kecamatan tersebut.
Walhasil,
aula MAN 2 Padang tersebut seperti tak mampu menampung derasnya warga yang datang
menghadiri masa reses tersebut. Bahkan, beberapa warga rela untuk menyaksikan kegiatan
tersebut dari luar gedung.
Kuatnya
keinginan masyarakat menghadiri kegiatan masa reses tersebut, karena berharap
aspirasi mereka dapat didengar langsung oleh wakil rakyat tersebut. Apalagi
dalam kenyataannya berbagai aspirasi yang pernah disampaikan masyarakat,
sedikit banyaknya terealisasi di berbagai tempat.
Kali
ini aspirasi itu datang dari Kepala MAN 2 Padang Panjang, Amrizon. Ia mengaku kegiatan
reses masa sidang pertama DPRD Kota Padang yang sangat bermanfaat ini bersamaan
dengan kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh siswa-siswi di lingkungan
sekolah.
"Alhamdulillah,
terimakasih kami sampaikan kepada anggota DPRD Kota Padang yang juga Wakil
Ketua DPRD Wahyu Iramana Putra yang telah memilih aula MAN 2 Gunung Pangilun
Padang sebagai lokasi guna menjemput aspirasi masyarakat pada hari ini,"
ungkap Amrizon dalam sambutannya.
Amrizon
menyebutkan terkait kondisi lingkungan sekitar yang hingga hari ini masih kerap
dilanda banjir. "Jika hujan lebat berlangsung lama, maka akan berdampak
pada lingkungan sekolah. Ketinggian air bisa bisa mencapai betis orang
dewasa," ujarnya.
Penyebabnya,
sebut Amrizon, saluran pembuangan air dari lokasi wilayah pendidikan setempat
dan pemukiman sekitar, menuju saluran pembuangan air di seberang MAN 2 Padang terlalu
sempit. Sehingga jika hujan berlangsung satu jam saja, maka lokasi sekitar sudah
digenangi air.
Selain
itu ia juga menyampaikan aspirasi terkait kondisi lalu lintas yang sangat padat
luar biasa dan memuncak setiap hari sejak pukul 7.00 - 7.30 WIB, hingga membawa
kemacetan di lingkungan sekitar sekolah. Oleh karenanya, sangat diperlukan
rekayasa lalulintas di lokasi.
“Kondisi
ini mendesak untuk disiasati dan menjadi perhatian oleh instansi terkait,
seperti Dinas Perhubungan, Polsek Nanggalo. Apalagi ada lebih 3000 siswa dari
MAN 2 Padang, MTsN Gunung Pangilun, MD/TK belum termasuk mahasiswa yang ada di
sekiar lokasi yang bersamaan datang ke “wilayah pendidikan” tersebut pada pagi dan
sore hari,” pungkasnya.
Aspirasi
lain yang berkembang, diantaranya tentang
perlunya meninggikan bagdrop jalan dan penambahan jalur trotoar berkaitan dengan
padatnya arus lalulintas di lokasi sejak pagi pukul 7.00 – 7.30 WIB sehingga
dapat memberi kenyamanan bagi pejalan kaki dan mengurangi pedagang kaki lima.
Selain
itu ada juga usulan peningkatan
perekonomian masyarakat, perbaikan
saluran drainase dan penambahan gapura masjid di Padang Baru Timur Kelurahan
Alai Parak Kopi. Ada pula usulan bagi
kapolsek, seperti untuk meningkatkan pengawasan dalam menghindarkan generasi
muda dari penyalahgunaan dan bahaya narkoba.
Menanggapi
berbagai aspirasi masyarakat tersebut, Wahyu Iramana Putra menegaskan, bahwa
dirinya sebagai wakil rakyat berkewajiban bekerja dan memperjuangkan aspirasi seluruh
masyarakat melalui pembahasan di internal dewan dan ditindaklanjuti dengan
pemerintah daerah.
“Masa reses inilah sebenarnya kesempatan bagi wakil rakyat untuk
mendengarkan laporan kinerja dan menjemput aspirasi," jelas politisi
Golkar ini.
Ia juga menyebutkan, masa reses sekaligus menjadi momentum tepat
untuk mendapatkan klarifikasi konkrit dari masyarakat atau konstituen pemilih.
“Hari
ini sesuai dengan aturan yang ada, InsyaAllah semua aspirasi masyarakat akan
kita tampung nantinya dalam bentuk proposal, dan selanjutnya akan kita
perjuangkan,” tegas Wahyu Iramana Putra.
Di
kesempatan itu Wahyu juga mengulas, dan menyampaikan keinginanya untuk membangun
gapura selamat datang bernuansa islami di tiga kelurahan, yakni Alai Parak Kopi,
Gunung Pangilun dan Lapai. Apa yang disampaikan Wahyu tersebut seperti gayung
bersambut dengan mendapatkan sinyal dukungan dari warga yang berhadir.
Kegiatan
menampung aspirasi masyarakat itu semakin menarik dan semarak dengan digelarnya
undian dan doorprize. Uniknya lagi, di pintu masuk aula terdapat jejeran warga yang memanfaatkan momen tersebut untuk berdagang penganan kripik made in home industry. (ki)
0 comments:
Post a Comment