01 Mei 2021

Selamat Jalan Pak Rusdi



Oleh : Ampera Salim *) 

(GemaMedianet.com Sehari ini, Selasa, (27/4/2021), laman facebook saya lihat, banyak tampil tentang kabar duka meninggalnya seorang pamong senior Bapak Drs.H. Rusdi Lubis, M.Si yang Mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Barat (Sumbar) itu.

Saya kenal beliau sekitar pertengahan 90-an. Masa itu, beliau sebagai Sekda Kabupaten Solok. Kemudian pindah tugas jadi Sekda Kabupaten 50 Kota.

Selanjutnya, Pak Rusdi jadi Asisten Pemerintahan Sekdaprov Sumbar. Setelah itu jadi Sekda Provinsi Sumatera Barat di masa Gubernur Zainal Bakar.

Sedikit cerita saya sampaikan pada tulisan ini. Waktu beliau jadi Sekdaprov Sumbar, saya jadi seorang staf di Biro Humas Kantor Gubernur yang dipimpin Bapak Yuen Karnova yang juga merangkap Sespri Gubernur masa itu.  Kini, Pak Yuen Sekda Kota Bukittinggi.

Waktu itu sekitar tahun 2004, sebagai staf Biro Humas, saya sering juga duduk di ruangan Sespri yang terletak arah ke tengah di samping ruang lepas di hadapan ruangan Pak Gubernur.

Suatu hari, waktu itu, ada surat masuk dari seseorang yang menamakan dirinya Pewaris Kerajaan Pasundan. Dalam surat itu dia menyebut, bahwa dia mau minta wilayah sebahagian nusantara ini, agar dikembalikan kepadanya.

Surat itu tebal. Serupa proposal pembangunan surau,  yang diberi pengurus gambar-gambar dan denah lokasi. Tetapi di surat setebal proposal itu, ada pulau-pulau yang diminta oleh pewaris. 

Surat itu hanya tembusan saja ke Pak Gubernur Sumbar. 

Namanya surat masuk, tentu diteruskan ke pimpinan. Pak Yuen menyuruh saya menaikan berupa telaah staf, supaya pimpinan dapat mengetahui isi surat itu, tanpa harus membaca proposal tebal tadi.

Setelah surat itu naik ke Asisten Pemerintahan yang dijabat Pak Yulrizal Baharin,  tak lama sampai di meja Pak Rusdi Lubis. Setelah beliau baca, surat itu kembali turun ke ruangan Sespri. 

Pak Rusdi memberi disposisi yang ditulisnya pakai tanda seru besar. Disposisi itu berbunyi, "Apakah orang ini sudah gila !!"

Saya dan kawan-kawan akhirnya terpingkal-terpingkal membacanya. 

Itulah Pak Rusdi yang saya kenal. Beliau Arif bijaksana. Tak perlu semuanya disampaikan secara formal. Tak semuanya pula harus ditanggapi serius. 

Dalam sebuah pertemuan di rumahnya, beliau mengatakan, sering memarahi staf terdekat dengannya. 

"Makin dakek jo ambo, makin acok kanai berang. Tapi satiok nan kanai berang tu, makin mandakek ka Ambo (Makin dekat dengan saya, makin sering kena marah. Tapi setiap yang kena marah itu, malah makin mendekat sama saya, red)," katanya berseloroh.

Begitu lah beliau. Memarahi tidak menyakiti. Beliau memang pamong sejati. Meniti karir dari bawah, hingga sampai pangkat paling atas. 

Beliau selalu menyempatkan hadir, bila diundang. Sekali waktu, setelah pensiun dari Sekdaprov, saya undang beliau secara lisan ke Pesantren Darul Ulum, Padang Magek, Tanah Datar di acara Maulid Nabi. Beliau pun tiba di tengah kesibukannya. 

Kini, pamong yang rendah hati itu sudah meninggalkan kita. Selamat jalan Pak Rusdi. Bapak orang baik. Semoga diterima Allah SWT masuk surga. Aamiin, yaa robbal alamin.  *) Kepala Dinas Kominfo Padang Panjang 

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan