02 November 2019

Grand Opening Tour de Singkarak 2019 di Pantai Gondoriah Pariaman Meriah dan Sukses


PARIAMAN, (GemaMedianet.com— Grand opening Tour de Singkarak 2019, perhelatan Sport Tourism berhadiah Rp. 2,3 Miliar yang dipusatkan di kawasan wisata Pantai Gondoriah Kota Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (2/11/2019) malam berlangsung meriah.

Pengunjung yang juga meramaikan pembukaan perhelatan ke-11 balap sepeda internasional itu disuguhi dengan  parade 24 bendera disertai pemukulan gendang tambua tasa. Suasana kian semarak dengan dentuman kembang api yang melesat ke udara dan menerangi seantero Pantai Gondoriah.

Lomba yang sudah masuk kalender of event ini diikuti tim dari 24 negara dan dijadualkan akan melewati sembilan etape berlangsung hingga tanggal 10 November 2019.

Iven yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit didampingi Wali Kota Pariaman Genius Umar, Wawako Mardison Mahyuddin serta Forkopimda Sumbar dan Kota Pariaman ini, untuk pertama kalinya melibatkan Provinsi Jambi.


Selain itu, sejumlah kepala daerah dalam Provinsi Sumbar tampak hadir dalam pembukaan iven yang juga dihadiri langsung Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti.

Wakil Gubenur Sumatera Barat dalam sambutan mengaku bangga dengan Kota Pariaman yang aman dan nyaman serta siap sedia selalu menjadi tuan rumah pembukaan TdS 2019.

Wagub bahkan memuji Walikota Pariaman sebagai sosok yang energik, berpikir terbuka dalam memajukan kesejahteraan warganya.  Iven besar TdS dengan penonton lima besar di dunia ini menjadi momen bagaimana mendatang banyak orang datang ke Kota Unik budaya Tabuik hingga menimbulkan multi efek meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Wagub Sumbar juga menyampaikan, TdS yang telah berusia 11 tahun penyelenggaraan ini, telah memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan dunia pariwisata di Sumatera Barat dari tahun ke tahun. 

Bahkan, TdS ke 11 ini untuk pertama kalinya juga melibatkan dua provinsi, tentu tidak akan sampai di sini saja melainkan suatu waktu akan ditingkatkan terus koordinasi melibatkan banyak provinsi di pulau Sumatera.

"Kita suatu saat berharap Tour de Singkarak akan menjadi kebanggaan Indonesia di pulau Sumatera," ujar Nasrul Abit bersemangat.

Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Nasrul Abit juga menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Republik Indonesia yang sejak lama telah memberi dukungan suport. 

Wagub juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jambi, bupati dan walikota dua provinsi yang ikut terlibat dalam iven TdS 2019, para sponsor, para pihak yang telah bekerja dengan baik, para tim dari 24 negara sahabat, serta masyarakat umum Sumbar - Jambi.

Di kesempatan yang sama, Walikota Pariaman Genius Umar juga mengaku sangat gembira Grand Opening TdS 2019 digelar di Kota Pariaman. Menurutnya, iven sport tourism terbesar ini memberikan berkah tersendiri bagi Kota Pariaman.

“Terima kasih karena Kota Pariaman menjadi viral sampai ke mancanegara,” pungkasnya.

Sementara, Staf Ahli Kementerian Pariwisata RI Bidang Multikultural sekaligus Ketua pelaksana Calender Of Event 2019, Esthy Reko Astuti menegaskan, iven sport tourism TdS yang tahun ini masuk penyelenggaraan ke-11 harus berdampak secara ekonomi terhadap masyarakat luas.

Sejak tahun pertama penyelenggaraan, sebut Esthy, mulai dari proses persiapan hingga tahapan penyelenggaraan terus berkembang dan semakin matang. Untuk itu, apa yang sudah dicapai patut didukung dan dipertahankan.

“TdS ini cukup lama. Dulu diadakan pasca bencana (gempa 2009) untuk memulihkan kondisi. Tahun ini berbeda, berkembang menjadi Sembilan etape. Bahkan telah melibatkan dua provinsi (Sumbar dan Jambi). Etape lebih panjang dan hadiahnya juga cukup besar. Dampaknya tidak saja untuk promosi wisata, namun juga berdampak kepada masyarakat,” kata Esthy Reko Astuti. 

Masih menurut Esthy, penyelenggaraan iven sport tourism TdS tidak hanya terus berkembang dan berdampak terhadap kemajuan pariwisata Sumbar. Namun juga telah menjadi pionirnya Tour de yang ada di Indonesia. Salah satunya yakni Tour de Ijen di Banyuwangi.

“Tour de Banyuwangi itu belajar dari TdS. TdS pionirnya Tour de. Tour de Ijen tingkatnya sudah exelent. TdS sejak awal sudah masuk kalender of event. Untuk itu perlu dipertahankan mulai dari teknis maupun penyelenggaraan. Kita harus dukung kegiatan ini supaya bisa berdampak ke masyarakat, tidak hanya saja pada infrastruktur,” ujar Esthy Reko Astuti. (rel/em)

#tds2019   #tourdesingkarak

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan