21 November 2017

Baru di Etape IV TdS 2017 Danau Singkarak Mulai Bersahabat Dengan Pebalap Indonesia



SOLOK, (GemaMedianet.com) —  Nama Danau Singkarak yang merupakan nama tour balap sepeda internasional di Sumatera Barat mulai bersahabat dengan pebalap Indonesia, dan terbukti Jamal Hibatulloh mampu menjadi yang terbaik etape ke-4 dari Dermaga Danau Singkarak dan finis di Payakumbuh, Selasa (21/11/2017).

Balap sepeda yang didukung penuh Kementerian Pariwisata yang memasuki tahun ke-9 ini selain mempromosikan pariwisata Sumatera Barat, juga menjadi ajang unjuk gigi pebalap nasional dengan pebalap asing lainnya.Dalam sejarah balap sepeda Tour de Singkarak (TdS), pebalap KFC Cycling Team ini adalah pebalap Indonesia kedua yang mampu menjuarai etape yang dilombakan. Pebalap terdahulunya adalah Ferinanto dari United Bike yang menjadi juarai etape pertama TdS edisi 2011.

Jamal sejak etape partama yang finis di Pantai Padang memang mampu menyodok dan finis diurutan ketiga. Hasil ini benar-benar menjadi motivasi untuk meraih hasil terbaik. Dengan hasil tersebut pebalap berusia 20 tahun ini tetap menjadi pebalap Indonesia tercepat (red white jersey) hingga etape empat.

Pebalap asal Sumedang, Jawa Barat itu pada etape keempat mampu menyelesaikan balapan sejauh 106,4 km dengan catatan waktu 02:34:03. Untuk posisi dua direbut pebalap asal Korea yang memperkuat Gapyeong Cycling Team, Eunseong Jun, dan posisi ketiga Yonnatta Alejandro dari Qinghai Tianyoude China dengan catatan waktu yang sama.

Kemenangan Jamal ini diraih, setelah menang adu sprint dengan pebalap yang berada di rombongan besar. Hasil ini langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonton mengingat kejadian ini cukup langka, karena sejak 2011 Baru baru saat ini ada pebalap Indonesia yang mampu menjuarai etape TdS.

"Sejak start memang saya terus berada di depan. Bersama tim saya terus berusaha mempertahankan posisi. Saat ditanjakan kami berusaha memisahkan diri dengan yang lain. Mulai memimpin sejak 20 km menjelang finis," kata Jamal Hibatulloh usai perlombaan.

Hasil yang diraih oleh pebalap dengan nomor start 21 juga dirasakan oleh manajemen KFC Cycling Team yang selalu setia mengawal jalannya perlombaan. Hal tersebut terjadi karena kemenangan ini sangat diimpikan mengingat prestasi Jamal memang terus mengalami peningkatan.

"Akhirnya pecah telor juga. Ini yang kami tunggu sejak awal. Terus terang kami sangat senang dengan hasil ini," kata manajer tim KFC Cycling Team Indonesia, Parno.

Dengan terus bergantinya pemenang disetiap etape, posisi Ghader Mizbani sebagai pemuncak klasemen atau pemegang yellow jersey tetap aman. Pebalap Tabriz Shahrdary Team Iran ini tetap kokoh dengan total catatan waktu hingga etape empat adalah 13:18:30.Meski dalam kondisi cedera, Ghader mampu finis etape empat diposisi 58 dengan catatan waktu 02:36:34. Bahkan saat naik panggung pebalap dengan nomor start 41 ini enggan menggunakan yellow jersey karena tangannya masih sulit diangkat. "Fokus saya memang mempertahankan posisi saat ini," kata Ghader dengan singkat.

Kemenangan Jamal selain mempertahankan red white jersey juga mendongkrak posisinya sebagai raja sprint (green jersey). Saat ini pebalap asal Sumedang, Jawa Barat ini berada diposisi dua dengan raihan 35 poin. Sedangkan green tetap dipegang Robert Muller asal Jerman dengan raihan 49 poin.

Sementara itu untuk predikat raja tanjakan sementara kejuaraan yang masuk kalender UCI dan didukung penuh Kementerian Pariwisata ini adalah Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team Iran dengan raihan 15 poin. Sedangkan posisi dua ada Wilmar Jahir dari Sapura Cycling Team dengan poin yang sama.

Setelah menyelesaikan etape keempat yang finis di Kota Galamai, pebalap yang finis bakal melanjutkan ke etape lima yang menantang. Mereka akan mengawali balakan dari Kota Solok dan bakal finis di Solok Selatan, Rabu (22/11) dengan jarak tempuh 153,2 km.

Danau Singkarak Ikon TdS



Tidak salah jika danau Singkarak menjadi ikon TdS, mengingat keindahan danau dan potensi wisata yang dimilikinya. Danau Singkarak merupakan danau kebanggaan masyarakat Minangkabau Sumatera Barat. Danau ini terletak di antara Kabupaten Solok dan kabupaten Tanah datar. Luas Danau Singkarak adalah seluas 107.8 km2, dengan ketinggian 363.5 m dari permukaan laut. Danau ini juga merupakan danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba di Samosir (Sumatera Utara).

Karena keindahannya tersebut, sejak tahun 2009, Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Daerah Sumatera Barat mengadakan acara iven tahunan, yaitu balap sepeda internasional dengan nama event “Tour de Singkarak”. acara ini bekerja sama dengan Amaury Sport Organisation yang merupakan organisasi yang menyelenggarakan iven balap sepeda Tour de France di Perancis.

Waktu penyelenggaraan awal berlangsung selama seminggu antara bulan April – Juni dengan tujuh etape yang harus dilewati oleh peserta. Tour de Singkarak tak hanya sekadar lomba balap sepeda jalan raya, namun juga mempromosikan budaya dan keindahan alam yang dimiliki Provinsi Sumatera Barat. Sepanjang rute yang ditempuh, para pebalap disuguhi pemandangan keberagaman budaya Minangkabau serta keindahan alam Provinsi Sumatera Barat.

Pada awalnya, Tour de Singkarak dimulai dari garis start yang ada di kota Padang dan berakhir di Dermaga Danau Singkarak. Kemudian sejak tahun 2012, garis start dimulai dari Kota Sawahlunto yang merupakan sebuah kota tua bersejarah di Provinsi Sumatera Barat dan berakhir di kota Padang. Meskipun tak lagi menjadi lokasi garis finish, pada TdS 2017 kali ini Danau Singkarak menjadi garis start etape IV. (pr/em)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan