27 Oktober 2017

Wabup Solsel Apresiasi Tradisi Pelakat Turun ke Sawah di Simancuang


SOLSEL, (GemaMedianet.com) — Wakil Bupati Solok Selatan (Solsel), H.Abdul Rahman mengapresiasi tradisi pelakat turun ke sawah sebagai simbol kesepakatan turun serentak. Tradisi ini sudah dilakukan puluhan tahun di Simancuang, dan berdampak positif terhadap panen Padi.

"Disamping budaya kekeluargaan yang sangat kental dalam tradisi Mambantai ini, diharapkan juga dapat mengurangi mewabahnya hama tikus di pertanian masyarakat," ungkap Wakil Bupati Solsel, H.Abdul Rahman saat menghadiri sosialisasi dan kesepakatan turun serentak ke sawah yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi terkait di Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, khususnya di Jorong Simancuang dan Karang Hitam (Jorong pemekaran Simancuang). Senin (23/10/2017).

Kegiatan itu juga dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tradisi "Mambantai Kabau nan Gadang" (Membantai Kerbau Yang Besar, red) yang dilaksanakan di Jorong setempat.

Dalam pelakat yang ditandatangani oleh Wabup, KAN, Camat Pauh Duo, Kepala UPTD Pertanian, dan Wali Nagari Alam Pauh Duo disepakati terkait jadwal turun ke sawah, yang dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, penyisipan, pemupukan, serta panen bersama yang dijadwalkan pada tanggal 12-22 Maret 2018 nmendatang.

Tokoh Masyarakat Simancuang dan Karang Hitam, Jalaludin Dt Lelo Dirajo di kesempatan yang sama menjelaskan, bahwa kegiatan mambantai kabau ini sudah dilakukan semenjak dulu, hasil kesepakatan bersama masyarakat ketika itu

"Mambantai Kabau ini kita lakukan 3 kali dalam 2 tahun. Awalnya ada 14 KK yang mendiami daerah Simancuang yang melaksanakan tradisi ini. Diawali dengan kambing, kemudian sapi, dan sekarang Alhamdulillah telah Mandabiah Kabau Nan Gadang hingga 55 kali," jelas Tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua KAN Koto Baru, Sungai Pagu ini.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Wabup yang telah hadir pada kesempatan tersebut, dan telah ikut "bergotong royong" dalam mensukseskan tradisi tersebut

"Meski di tengah-tengah kepadatan agenda, wabup masih berkesempatan datang serta menyerahkan  bantuan dana untuk kegiatan "Mandabiah" kita ini," ujar tokoh tersebut.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Solsel, yang diwakili Kabid Tanaman Pangan, Nurhamidah mengatakan, untuk Jorong Simancuang telah diberikan berbagai bantuan terkait sektor pertanian.

"Khusus tahun ini kita sudah berikan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) senilai Rp.175 juta (Termasuk Rp.99 juta diantaranya untuk pembelian Sapi), Bantuan Padi organik seluas 20 Ha, Hand Tracktor sebanyak 2 unit, serta 1 kegiatan dump parit," rinci Nurhamidah.


Hot Mix Jalan Karang Putih - Simancung Masuk APBD 2018

Menjawab pertanyaan masyarakat terkait kondisi jalan menuju Simancuang, Wabup Abdul Rahman di kesempatan itu menjanjikan untuk direalisasikan dan langsung mengawal proses pembahasan anggarannya.

"Hot mix untuk jalan Karang Putih ke Simancung Inshaa Allah sudah kita masukkan dalam Rancangan APBD 2018 yang sebentar lagi akan dibahas. Dan saya sendiri yang akan kawal anggaran ini," tegas wabup.

Kemudian untuk pembukaan jalan Simancuang-Koto Birah, sebagai jalan yang akan membuka akses Simancuang lebih luas lagi, wabup juga menjelaskan, jalan tersebut akan melewati hutan lindung yang memerlukan surat pinjam pakai kawasan hutan lindung.

"Inshaa Allah perizinan pinjam pakai dan Amdalnya sedang dalam proses, semoga tidak lama lagi akan keluar ijinnya,” harap wabup. (fys/rel)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan