26 Juli 2017

Tidak Saja Alat Vital, Hubungan Seks Menyimpang Juga Menyerang Organ Tubuh Ini

Indah Febriyola 
PADANG, (GemaMedianet.com) – Kita mungkin sering mendengar penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksual atau hubungan kelamin. Istilah penyakit 'Raja Singa' sudah tidak asing lagi rasanya. Ya, Sifilis alias 'Raja Singa' merupakan penyakit yang kerap terjadi akibat hubungan seksual menyimpang, penderitanya umumnya kaum adam yang sering gonta-ganti pasangan bercinta. Namun, apakah masyarakat benar-benar tahu mengenai penyakit tersebut?. Penyakit sifilis termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS).

Untuk diketahui, PMS merupakan infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks (oral, anal, vagina). Infeksi tersebut menyerang alat kelamin tanpa gejala selama tiga pekan. Ternyata, tidak hanya menyerang alat kelamin, PMS juga dapat menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati dan bahkan organ otak.

Seperti penyakit, HIV/AIDS dan Hepatitis B juga disebabkan oleh hubungan seksual. Setiap individu sangat menakuti jenis penyakit tersebut, sebab mengakibatkan kematian secara perlahan. Di Indonesia, jumlah penderita penyakit ini termasuk tinggi. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah individu yang kerap  'jajan' atau gonta-ganti pasangan, alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.

PMS secara medis diketahui penularanya melalui hubungan kelamin. Yang ditularkan dari satu orang ke-orang lain saat berhubungan badan. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin saja, tetapi dapat terjadi diberbagai tempat diluar alat kelamin.

Mari kita kenal gejala dan cara pengobatan salah satu jenis PMS yang umum terjadi yakni, sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh 'Treponema pallidum'. Penularan melalui hubungan seksual, melalui vaginal, rektum, anal maupun oral. Namun, sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.

Penderita sifilis akan merasakan dampak setelah tiga pekan bakteri memasuki tubuh. Infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahapan utama, antara lain. Pertama, sifilis Primer adalah, penderita mengalami gejala yang dimulai dengan lesi atau luka pada alat kelamin. Lesi bisa terjadi di dalam dan di sekitar mulut. Luka yang terjadi berbentuk seperti gigitan serangga tapi tidak menimbulkan rasa sakit. Pada tahap ini, apabila individu yang terinfeksi, kembali melakukan hubungan seksual dengan pasangan berbeda. Mengakibatkan penularan sangat mudah terjadi. Luka ini bertahan selama 1-2 bulan. Pada akhirnya, lesi ini akan sembuh tanpa meninggalkan bekas.

Kedua, sifilis Sekunder. Penderita akan mengalami ruam merah serukuran koin kecil dan biasanya ruam ini muncul pada telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam, nafsu makan menurun, radang tenggorokan dan kutil kelamin. Fase ini bisa bertahan selama satu hingga tiga bulan.

Ketiga, sifilis Laten. Setelah fase sifilis sekunder, sifilis seakan-akan menghilang dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Masa laten ini bisa bertahan sekitar dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang paling berbahaya dalam infeksi sifilis yaitu sifilis tersier.


Terakhir, sifilis Tersier, jenis infeksi ini tidak terobati. Sebab, sifilis akan berkembang ke tahapan akhir. Pada tahap ini, infeksi bisa memberi efek yang serius pada tubuh. Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan kematian jika tidak ditangani.

Sifilis paling mudah menular pada fase sifilis primer dan sekunder. Jika Anda merasa terinfeksi sifilis, segeralah periksakan diri ke dokter atau klinik spesialis penyakit kelamin untuk memastikan diagnosis terhadap sifilis. Makin cepat sifilis diobati, makin kecil kemungkinan sifilis berkembang menjadi penyakit yang serius.

Nah, untuk pencegahan penyakit sifilis ada beberapa langkah yakni, tidak melakukan hubungan seksual menyimpang. Mengggunaan kondom dapat mengurangi resiko penularan penyakit. Pastikan toilet yang digunakan higenis dan hindari penggunaan toilet duduk di tempat umum. Terakhir, segera obati bila ada keluhan seperti gejala yang di atas.

Untuk cara pengobatan penyakit sifilis yaitu, menggunakan antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang, yaitu sekitar 2 minggu setelah pengobatan selesai. Semoga kita terhindar dari penyakit ini, Amiin. (*)

Oleh : Indah Febriyola
(Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan