29 Maret 2017

Satu dari 12 Kecamatan di Sumbar, Sungai Pagu Wakili Solsel Dalam Penilaian GSB

Solsel, (GemaMedianet.com) -- Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan (Solsel) merupakan satu dari 12 kecamatan di Sumatera Barat (Sumbar) yang ikut penilaian Gerakan Sumbar Bersih (GSB) tahun 2017.

Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi perhatian serius Pemerintah untuk menciptakan suasana lingkungan yang sehat,bersih dan nyaman. Untuk mewujudkan hal ini butuh kerjasama yang baik antara pihak pemerintah dengan masyarakat.

Melalui tim GSB, pemerintah provinsi Sumbar mengadakan penilaian di 12 kecamatan dan 7 kelurahan di beberapa kabupaten/kota di Sumbar. 

Ketua Tim GSB yang menilai Kecamatan Sungai Pagu, Zulkifli menyebutkan tim mengapresiasi sejumlah hal yang sudah dilakukan masyarakat. Di sana, sungai terpelihara dengan baik, karena tidak ada sampah yang dibuang ke dalamnya. "Pemukiman penduduk masih asri, karena masyarakat memelihara pepohonan dan tanaman dengan baik. Hal itu hendaknya dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan,"jelasnya Senin (27/3) ketika melakukan penilaian.

Dalam penilaian GSB ini, ada beberapa titik pantau yang dinilai tim. Mulai dari perkantoran, sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan, jalan, sungai, dan lainnya. Manajemen pengelolaan sampah dibeberapa kawasan di Kecamatan Sungai Pagu belum mengacu pada pola 3R atau Reduce, Reuse, dan Recycle. Di sana, sebagian  masyarakat masih membakar sampah dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir tanpa pemilihan. "Ini menjadi salah satu dari beberapa catatan tim penilai GSB yang menilai kecamatan itu,"katannya.

Menurut keterangan beberapa orang warga kepada tim mengatakan, untuk memusnahkan sampah, mereka langsung membakarnya disekitar rumah yang merupakan lahan kosong. Mereka tidak tahu, bila membakar sampah bisa berdampak pada lingkungan. "Sampah kami bakar saja, pak. Belum tahu, kalau dengan membakar banyak buruknya," kata seorang warga di Nagari Pasia Talang Timur.

Sementara di kawasan saribu rumah gadang, sampah sudah ada yang mengangkut setiap harinya. Sayangnya, sampah yang dikumpulkan dan diangkut petugas sampah, belum dipilah oleh warga. Semuanya masih bercampur antara sampah organik dan non organik. "Kita menyayangkan hal ini. Namun, semua tidak dapat disalahkan kepada warga. Butuh bimbingan dari pemerintah daerah agar mereka lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan dari berbagai kerusakan akibat membakar sampah ataupun membuang sampah tanpa pemilihan,"tambahnya.

Ia mengharapkan warga kedepan dalam mengelola sampah bisa mengacu pada prinsip 3R dalam mengelola sampah di sekitar mereka. Adapun prinsip 3R itu adalah Reduce dengan mengurangi penggunaan barang yang akan menghasilkan sampah seperti membawa kantong sendiri. Reuse, yaitu menggunakan kembali barang yang sudah dipakai, seperti plastik kresek  atau di sekolah menggunakan kertas timbal balik pada saat membuat draf serta Recycle dengan melakukan daur ulang terhadap barang yang masih bernilai guna. Untuk ini, pengembangan bank sampah disarankan tim sangat penting dilakukan, sehingga sampah bisa memberi manfaat bagi ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan dan Lingkungan Hidup Solsel, Jon Kapi mengakui masih terdapat beberapa kekurangan di kecamatan tersebut. Namun, pihaknya berjanji akan melakukan pembinaan kepada masyarakat, sehingga warga bisa secara bersama dengan pemerintah menjaga lingkungan.

Sebelumnya tim yang terdiri dari unsur Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, LSM dan wartawan ini disambut Asisten I Sekdakab, Fidel Efendi yang mewakili bupati Solsel. Camat Sungai Pagu, Yuli Sastra John, Danramil Kapten Syahrial, Kapolsek Aiptu Agustinus Pigay dan unsur Forkompinka lainnya.

Dalam sambutannya, Asisten I Sekdakab Solsel, Fidel Efendi berharap, Kecamatan Sungai Pagu bisa meraih peringkat satu dalam penilaian Kecamatan Bersih dan Hijau dalam rangkaian GSB tersebut. Ia sangat optimis, kecamatan tersebut bisa menang dengan beberapa keunggulan yang dimiliki kecamatan penuh sejarah tersebut. "Masyarakat dan unsur terkait sudah melaksanakan gotong royong," katanya.

Ia berpesan pula pada jajarannya dan masyarakat, agar upaya menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya dilakukan saat penilaian, tapi dapat terimplementasi dalam keseharian.

Camat Sungai Pagu, Yuli Sastra John merupakan salah satu kecamatan tertua di Solsel. Lokasinya yang berada pada 400 hingga 800 meter dari permukaan laut (mdpl) terdiri dari 11 nagari. Di sana melintas sejumlah sungai, seperti Sungai Batang Suliti, Sungai Batang Lawe, Sungai Batang Lolo, dan Sungai Batang Bangko. "Kecamatan ini merupakan daerah yang unik dengan ikon saribu rumah gadang,"tutupnya. (Okt/Rel)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN


POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

Iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

iklan